Advertisement
Girikerto Kembangkan Pengolahan Susu Kambing dalam Satu Kelompok Peternak
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Peternak di Girikerto, Sleman salah satunya Kelompok Petenak Kambing Perah KKP Pangestu, mengembangkan sistem close loop, dimana mulai dari susu hingga pengolahannya semua dikelola oleh kelompok tersebut.
Dengan sistem ini, KKP Pangestu berhasil memberdayakan masyarakat sekitar. Ketua KKP Pangestu, Rohmat Setiawan, menjelaskan di KKP Pangestu ada sebanyak 83 anggota dengan populasi kambing sebanyak 1.081. “Close loop ini adalah sistem peternakan kambing perah yang dari hulu sampai hilirnya ada,” ujarnya, Sabtu (22/7/2023).
Advertisement
Maka di KKP Pangestu yang berlokasi di Kemirikebo, Kalurahan Girikerto, Turi, Sleman ini memiliki pemerah susu kambing, pengolahan, off taker hingga pembiayaan. “Itu sudah kami lakukan kurang-lebih selama dua tahun terakhir,” ungkapnya.
KKP Pangestu memaksimalkan pengelolaan kambing perah karena pengolahan susu memang sudah banyak sehingga tidak perlu lagi mencari pasar. Di KKP Pangestu setidaknya terdapat 15 pengolahan susu kambing yang telah menyerap tenaga kerja dari pemuda setempat.
BACA JUGA: TPST Piyungan Ditutup Satu Setengah Bulan, Pengolahan Sampah Didorong di 64 TPS3R
“Itu luar biasa menyerap tenaga kerja yang tadinya berpikiran merantau, bekerja di pabrik dan segala macam, tidak perlu merantau. Dia tetap di rumah, dengan usaha kambing ternak. Satu pengolahan bisa menyerap beberapa tenaga kerja,” kata dia.
Jenis kambing di KKP Pangestu didominasi oleh kambing Sapera yang merupakan peranakan Sanen dan Etawa. Dengan populasi kambing tersebut, KKP Pangestu dapat memproduksi susu sebanyak 400 liter per hari. “Kalau se-Girikerto bisa sampai 2.000 liter,” katanya.
Per kambing kata dia, dapat menghasilkan 1,5 hingga 3 liter. Jumlah ini menurutnya masih kecil, maka KKP Pangestu saat ini sedang memperbaiki genetik kambing perah untuk dapat meningkatkan produksi susu.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menuturkan untuk meningkatkan produktivitas susu di KKP Pangestu, Kementerian Pertanian juga telah memberikan bantuan sebanyak dua ekor kambing Sanen yang produksi susunya lebih tinggi, mencapai 4 liter per hari.
Dengan banyaknya peternak dan produksi susu kambing di Kalurahan Girikerto, kalurahan yang terletak di lereng Gunung Merapi tersebut oleh Kustini dijadikan Desa Close Lokk Kambing Perah. Ia berharap dengan sistem ini bisa memakmurkan warga di Girikerto.
“Kami berharap dengan peresmian Desa Girikerto sebagai Desa Close Loop Peternakan Kambing Perah ini dapat meningkatkan produktivitas peternak sekaligus menguatkan sinergi antara pemerintah dan para petani. Kedepannya kami berharap konsep close loop ini juga dapat diterapkan di berbagai wilayah lain di Kabupaten Sleman,” ungkapnya.
Di samping itu, Pemkab Sleman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan juga mendorong peningkatan kompetensi peternak melalui pelatihan teknis maupun manajerial. Hal ini dilakukan untuk mendorong pemasaran hasil produksi peternakan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kronologi Pemecatan Kombes Donald Terlibat Pemerasan WNA di Konser DWP
Advertisement
Tidak Hanya di Pusat Kota, Asita DIY Ajak Wisatawan Menginap Hotel di Kulonprogo
Advertisement
Berita Populer
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja di 2025
- Kasus Tanah Kas Desa di Gunungkidul, Lurah Sampang Non-aktif Terancam Dipecat
- Tiga Wisatawan Asal Kediri Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Begini Kondisinya
- Pengunjung Pantai di Gunungkidul saat Malam Pergantian Tahun Tak Seramai Tahun Lalu, Ini Penyebabnya
- Hewan Ternak, Penyakit Mulut dan Kuku di Sleman Mencapai 282 Kasus
Advertisement
Advertisement