Turun Rp2.000, Harga Ayam Potong di Gunungkidul Masih Tinggi

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Harga ayam potong di pasar tradisional Gunungkidul mengalami kenaikan sejak dua bulan lalu. Sekarang, harga jual dipatok Rp38.000 per kilogram.
Salah seorang pedagang ayam di Pasar Trowono di Kalurahan Karangasem, Paliyan, Darsih mengatakan, harga jual ayam potong masih tinggi. Di saat normal harga di pasaran hanya di kisaran Rp30.000, tapi untuk saat ini dijual Rp38.000 per kilonya.
Advertisement
Menurut dia, kenaikan harga tidak hanya terjadi dalam sehari atau dua hari karena fenomena ini sudah berlangsung sejak dua bulan lalu atau tepatnya setelah Lebaran. “Terus terkerek naik dan sekarang harga jual masih tinggi,” katanya, Senin (24/7/2023).
Darsi mengaku tidak tahu menahu penyebab harga ayam potong melambung. Dari sisi pasokan tidak ada masalah karena daging ayam rutin mendapatkan pasokan untuk dijual ke pasar.
Baca juga: Hari Anak Nasional, PWA DIY Serukan Perlindungan Untuk Anak
“Kalau berkaitan dengan stok tidak karena barangnya mudah didapatkan,” katanya.
Menurut dia, kenaikan harga jual berdampak terhadap permintaan di pasaran. Di waktu normal, bisa menjual hingga 50 ekor dalam sehari. Namun sekarang bisa laku 20 ekor terhitung sudah bagus. “Permintaan sangat jauh berkurang ,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Jono, salah seorang pedagang di Pasar Argosari, Wonosari. Ia berharap harga jual ayam potong bisa kembali normal seperti biasanya. Terlebih lagi kondisi ekonomi sekarang sedang sulit sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan lebih mudah.
“Sempat tembus Rp40.000 per kilogram, tapi sudah turun, meski dari sisi harga juga masih tinggi,” katanya.
Kepala Seksi Distribusi, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Retno Utami mengatakan, upaya pemantauan harga-harga di pasaran terus dilakukan secara rutin. Hasil pantauan terkini, harga ayam potong masih tinggi meski ada penurunan.
“Minggu lalu sempat dijual Rp40.000 per kilonya. Tapi sekarang turun Rp2.000 menjadi Rp38.000 per kilogram,” katanya.
Harga Pakan Naik
Berdasarkan hasil dari pantauan, kenaikan terjadi karena harga pakan untuk pemeliharaan mengalami kenaikan. Kondisi ini berdampak terhadap harga jual ayam potong di pasaran.
“Kenaikan tidak hanya di Gunungkidul, tapi sudah menjadi isu nasional karena terjadi di berbagai wilayah,” katanya.
Disinggung mengenai upaya stabilitas harga, Retno mengaku masih menunggu instruksi lanjutan dari Pemerintah Pusat. “Tugas kami mendata di lapangan dan melaporkan ke Pusat melalui Dinas Perdagangan DIY. Jadi, untuk upaya stabilitasi kami mengaju kebijakan dari Pemerintah Pusat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hubungan Memanas, India Desak Kanada Tarik 41 Orang Diplomatnya
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Koleksi Atribut dan Peraga WJNC Sejak 2016 Dipamerkan di PDIN Jogja
- Terkuak! Kokam DIY Dibekukan karena Tak Hadiri Apel di Solo Bareng Jokowi
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini, 3 Oktober 2023
- Berikut Jadwal Keberangkatan Bus Damri Tujuan YIA dan Tarifnya
- Pelajar SMA Muha Gelar Aksi Tanam Bakau di Hutan Mangrove Baros
Advertisement
Advertisement