Advertisement

Uang Kuliah Makin Mahal di Jogja, 31,25% Mahasiswa Kesulitan Bayar

Triyo Handoko
Rabu, 26 Juli 2023 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Uang Kuliah Makin Mahal di Jogja, 31,25% Mahasiswa Kesulitan Bayar Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Aliansi Pendidikan Gratis (Apatis) mengadakan survei mengenai biaya kuliah di Jogja bersama Project Multatuli. Dari hasil survei itu, ditemukan tiga dari 10 mahasiswa di Jogja mengaku kesulitan membayar kuliah.

Pegiat Apatis, Rachmad Ganta Semendawai menjelaskan responden survei tersebut didominasi mahasiswa asal DIY. Dari total 384 responden, ada 27,6% yang tercatat sebagai penduduk DIY.

Advertisement

Mahasiswa yang mengikuti survei ini juga didominasi berstatus tinggal bersama keluarga sebanyak 30,45%, di mana yang tertinggi berstatus tinggal di rumah indekos sebanyak 52,49%. “Sebanyak 31,25 persen menyatakan pernah mengalami kondisi di mana mereka tak mampu membayar kuliah,” kata Ganta, Rabu (26/7/2023).

BACA JUGA: Begini Curhatan Mahasiswa Muslim yang Kuliah di Kampus Katolik, Nyamankah Mereka?

Mahasiswa kampus negeri mendominasi survei tersebut di mana UIN Sunan Kalijaga sebanyak 38,26%, lalu UNY sebesar 29,82%, kemudian UGM ada 14,52%. “Hasil survei ini menunjukkan kenyataan di lapangan bahwa mahasiswa sekarang kesulitan membayar uang kuliah,” jelasnya.

Ganta menyebut mahasiswa yang mengikuti survei ini menilai besaran uang kuliah yang harus mereka bayar tidak sesuai dengan kemampuannya. Sebanyak besaran uang kuliah yang ideal bagi mereka per semester sebesar Rp1 juta–Rp2,5 juta, sedangkan kenyataannya mereka harus membayar lebih dari itu.

Kondisi biaya kuliah yang jauh dari kemampuan ini, jelas Ganta, menyebabkan kebanyakan mahasiswa harus cuti kuliah hingga bekerja untuk memenuhi kekurangan uang tersebut. “Kenyataannya setiap tahun biaya kuliah juga terus meningkat, ada penelitian di UGM itu biaya kuliah meningkat 160 persen selama 2000 hingga 2022,” katanya.

Penetapan uang kuliah, jelas Ganta, juga jadi sorotan dalam survei tersebut dimana sebanyak 59,38% tidak transparan dalam penetapannya. “Cara menghitung biaya kuliah ini tidak transparan banyak dirasakan mahasiswa di Jogja yang juga bagi mereka jadi sebab ketidaksesuaian biaya kuliah dengan kemampuan ekonominya,” terangnya.

Ganta yang juga mahasiswa UNY ini meminta agar pemerintah tidak lempar badan dalam masalah biaya kuliah ini. “Kami mendesak agar pemerintah tidak menganggap masalah ini masalah masing-masing kampus karena ini terjadi di semua kampus, pemerintah harus bertanggung jawab pada hak pendidikan warganya sesuai amanat Undang-undang Dasar,” tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Banjir Bandang di Sumbar, Basarnas Laporkan Korban Meninggal Capai 43 Orang

News
| Senin, 13 Mei 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement