Advertisement
Uang Kuliah Makin Mahal di Jogja, 31,25% Mahasiswa Kesulitan Bayar
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Aliansi Pendidikan Gratis (Apatis) mengadakan survei mengenai biaya kuliah di Jogja bersama Project Multatuli. Dari hasil survei itu, ditemukan tiga dari 10 mahasiswa di Jogja mengaku kesulitan membayar kuliah.
Pegiat Apatis, Rachmad Ganta Semendawai menjelaskan responden survei tersebut didominasi mahasiswa asal DIY. Dari total 384 responden, ada 27,6% yang tercatat sebagai penduduk DIY.
Advertisement
Mahasiswa yang mengikuti survei ini juga didominasi berstatus tinggal bersama keluarga sebanyak 30,45%, di mana yang tertinggi berstatus tinggal di rumah indekos sebanyak 52,49%. “Sebanyak 31,25 persen menyatakan pernah mengalami kondisi di mana mereka tak mampu membayar kuliah,” kata Ganta, Rabu (26/7/2023).
BACA JUGA: Begini Curhatan Mahasiswa Muslim yang Kuliah di Kampus Katolik, Nyamankah Mereka?
Mahasiswa kampus negeri mendominasi survei tersebut di mana UIN Sunan Kalijaga sebanyak 38,26%, lalu UNY sebesar 29,82%, kemudian UGM ada 14,52%. “Hasil survei ini menunjukkan kenyataan di lapangan bahwa mahasiswa sekarang kesulitan membayar uang kuliah,” jelasnya.
Ganta menyebut mahasiswa yang mengikuti survei ini menilai besaran uang kuliah yang harus mereka bayar tidak sesuai dengan kemampuannya. Sebanyak besaran uang kuliah yang ideal bagi mereka per semester sebesar Rp1 juta–Rp2,5 juta, sedangkan kenyataannya mereka harus membayar lebih dari itu.
Kondisi biaya kuliah yang jauh dari kemampuan ini, jelas Ganta, menyebabkan kebanyakan mahasiswa harus cuti kuliah hingga bekerja untuk memenuhi kekurangan uang tersebut. “Kenyataannya setiap tahun biaya kuliah juga terus meningkat, ada penelitian di UGM itu biaya kuliah meningkat 160 persen selama 2000 hingga 2022,” katanya.
Penetapan uang kuliah, jelas Ganta, juga jadi sorotan dalam survei tersebut dimana sebanyak 59,38% tidak transparan dalam penetapannya. “Cara menghitung biaya kuliah ini tidak transparan banyak dirasakan mahasiswa di Jogja yang juga bagi mereka jadi sebab ketidaksesuaian biaya kuliah dengan kemampuan ekonominya,” terangnya.
Ganta yang juga mahasiswa UNY ini meminta agar pemerintah tidak lempar badan dalam masalah biaya kuliah ini. “Kami mendesak agar pemerintah tidak menganggap masalah ini masalah masing-masing kampus karena ini terjadi di semua kampus, pemerintah harus bertanggung jawab pada hak pendidikan warganya sesuai amanat Undang-undang Dasar,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Banjir Bandang di Sumbar, Basarnas Laporkan Korban Meninggal Capai 43 Orang
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Liburan Usai, Berikut Jadwal KRL Jogja Solo Per Senin 13 Mei 2024, dari Stasiun Tugu
- Jadwal KRL Solo Jogja Awal Pekan Ini 13 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur
- Jadwal KA Bandara YIA Per Senin 13 Mei 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Senin 13 Mei 2024
- Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 13 Mei 2024, Langit DIY Berawan
Advertisement
Advertisement