Advertisement
95 Ton Sampah Jogja Tak Teratasi, Pemkot Ingin Warga Kelola Mandiri
Beberapa gerobak sampah berjejer di depan depo pembuangan sampah sementara di samping Stadion Mandala Krida, Umbulharjo, Jogja, Senin (9/5/2022). - Harian Jogja/Sirojul Khafid
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Volume sampah di Kota Jogja yang belum terakomodasi untuk dikirim ke TPA Piyungan dan Banyuroto diperkirakan sebanyak 95 ton per hari. Sampah sebanyak 95 ton itu oleh Pemkot Jogja diminta untuk dikelola warga dengan biopori dan model lainnya.
Sisa volume sampah yang belum tertampung di TPA Piyungan dan Banyuroto tersebut lantaran ada pembatasan sampah masuk perharinya. Pemkot Jogja mendapat jatah 100 ton sampah perhari di TPA Piyungan, sedangkan di TPA Banyuroto sebanyak 15 ton perhari.
Advertisement
Kondisi tersebut membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja melakukan strategi pengangkutan sampah di wilayahnya. “Buka tutup depo masih dilakukan, pengangkutan sampah ke TPA juga dilakukan secara bergantian, agar semuanya dapat jatah pembuangan sampah dan tidak terjadi penumpukan,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Jogja, Ahmad Haryoko pada Senin (31/7/2023).
BACA JUGA: Dapat Dana Parpol, PDIP Terima Rp28 Miliar dari Pemerintah
Haryoko menjelaskan strategi tersebut memang belum maksimal mengatasi gunungan sampah di beberapa wilayahnya. “Memang belum maksimal, karena ini jadi masalah bersama. Kami sudah mencoba berbagai solusi, maka kami minta masyarakat untuk kerja samanya. Jangan membuang di tepi jalan, ditahan dulu sampai depo buka dan silakan dibuang di sana,” jelasnya.
Tumpukan sampah di tepian jalan, jelas Haryoko, bukannya tidak ditangani dinasnya. “Kami selalu gilir pengangkutan sampah di jalan protokol, masalahnya sudah kami angkut misalnya jam 08.00 WIB, siangnya sudah ada tumpukan lagi,” terangnya.
Pemkot Jogja mencanangkan Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja atau Mbah Dirjo, jelas Haryoko, agar masyarakat juga berpartisipasi secara mandiri mengelola sampahnya.
“Gerakan Zero Sampah Anorganik sudah dan terbukti menurunkan volume sampah, Gerakan Mbah Dirjo ini kami harap juga diikuti agar masyarakat tak buang sampah di pinggir jalan,” ujarnya.
Sementara ini Pemkot Jogja sudah membuka sembilan depo sampah, jumlah ini bertambah dari sebelumnya lima depo. Penambahan pembukaan depo diharapkan juga diikuti masyarakat dengan tidak membuang sampah secara sembarangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Truk Molen Tabrak Motor di Jalan Rongkop-Wonosari, 3 Orang Meninggal
- Perda Miras Terbaru di Jogja Akan Disahkan, Pelanggar Disanksi Tegas
- Diubah Jadi Taman Kota, Kawasan Jalan Tentara Pelajar Ditata
- Pelajar Kulonprogo Main Internet 9 Jam Sehari, Cyberbullying Meningkat
- Membentuk Kreativitas dan Fokus Anak Lewat Workshop Seni Patung
Advertisement
Advertisement




