Bukan TPST Tamanmartani, Ini Lokasi Pembuangan Sampah Sementara di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN–Pemkab Sleman menetapkan lahan seluas 1 hektar di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan, untuk tempat penitipan sampah sementara (TPSS). Sampah-sampah rumah tangga dipastikan akan terangkut mulai pekan depan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani, menjelaskan lokasi untuk tempat penitipan sampah tidak jadi di TPST Tamanmartani karena pengerjaannya belum selesai. "Kalau di TPST kami sudah terlanjut lelang, dokumen lelang sudah jelas kapan konstruksi, kapan diserahkan," ujarnya, Jumat (4/9/2023).
Advertisement
Maka dengan dibantu Lurah Tamanmartani, DLH Sleman mendapat lahan 1 hektar yang juga merupakan Sultan Ground, di sebelah utara tak jauh dari TPST Tamanmartani. DLH Sleman sudah mulai mengerjakan penyiapan lahan termasuk sosialisasi ke masyarakat sekitar sejak awal minggu ini.
BACA JUGA: Komisi C DPRD Sleman Desak Sleman Sediakan 6 TPSS, Ini Alasannya
Berdasarkan pantauan Harianjogja.com di lokasi, progress penyiapan lahan sudah mencakup pembukaan akses jalan, penggalian tempat penampungan sedalam sekitar 2 meter dan penebangan pohon di sekitar lokasi. Geomembran untuk melapisi tanah juga sudah terlihat di lokasi, namun belum dipasang.
Dengan perkembangan ini, ia menargetkan pekan depan secepatnya lahan tersebut sudah bisa digunakan. "Harapannya minggi depan sudah. Kami berusaha kemaren sudah mulai membangun di sana. Harapannya minggu depan sudah dipakai," kataya.
Dari hasil sosialisasi dengan warga sekitar, disepakati penggunaan lahan tersebut hanya bisa menamping maksimal 50 ton per hari atau 10 truk milik DLH Sleman. Warga juga meminta agar sampah tidak menimbulkan bau bagi lingkungan sekitarnya.
Dari data DLH Sleman, pada Juni 2023, Sleman menghasilkan sampah rata-rata 254 ton sehari yang diangkut ke TPA Piyungan. Dengan pembatasan 10 ton per hari ini, maka pihaknya memberlakukan prioritas sampah yang dibuang dan menjadwalkan penjemputan sampah rumah tangga ke transfer depo.
Adapun sampah yang diprioritaskan yakni sampah rumah sakit, hotel, perkantoran dan sebagainya. Adapun sampah rumah tangga, ia berharap sudah ada pemilahan, pengolahan dqn penguranhan sampah, sehingga hanya menyisakan sampah residu dan jumlahnya tidak sebanyak biasanya.
Sampah rumah tangga akan mulai diangkut ke transfer depo dengan jadwal yang sudah ditentukan. Di Sleman ada sebanyak 14 transfer depo dengan jadwal operasional mulai pekan depan paling banyak seminggu tiga kali.
Petugas di transfer depo juga telah mensosialisasikan jadwal operasional ini kepada para pengangkut sampah rumah tangga. Dengan sistem ini, diharapkan volume sampah yang dibuang ke tempat penitipan nantinya bisa ditekan hingga 10 ton per hari.
Kemudian untuk mengantisipasi bau, DLH Sleman akan menyiapkan ecolindi. "Kami juga harus siapkan mol, karena harapannya kalau sampah organik di sana dengan mol akan mempercepat proses menjadi kompos," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
Advertisement
Advertisement