TPST Tamanmartani Dilengkapi Fasilitas Pengolahan Kompos & Conblock Plastik
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani diproyeksikan mampu mengolah 80 ton sampah per hari. Sampah yang masuk TPST Tamanmartani nantinya akan diolah menjadi kompos dan conblock plastik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Epiphana Kristiyani menerangkan TPST Tamanmartani nantinya akan dilengkapi sejumlah fasilitas pengelolaan sampah. Dijelaskan Epi, TPST Tamanmartani akan dilengkapi pos timbang. Pos ini akan menimbang volume sampah yang masuk ke TPST setiap harinya.
Advertisement
"Tempat penimbangan atau pos timbang, kemudian untuk area loading, kemudian tempat pemilahan," terangnya, Jumat (9/6/2023).
BACA JUGA: Tahap Awal Konstruksi TPST Tamanmartani, Jalan hingga Pagar Bakal Dibangun
Di fasilitas tempat pilah, sampah akan disortir sesuai jenisnya. Selain itu TPST Tamanmartani juga akan dilengkapi dengan incinerator yang digunakan untuk membakar limbah. Tak hanya itu, mesin komposter juga disiapkan dalam rancangan TPST Tamanmartani. Alat ini akan mengelola sampah organik menjadi kompos. "Karena nanti yang [sampah] organik nanti akan dibuat kompos," tambahnya.
Di sisi lain, TPST Tamanmartani disebutkan Epi juga akan dilengkapi tempat pengepresan dan tempat penyimpanan kompos. Tak lupa, instalasi pengolah limbah juga akan dipasang di TPST Tamanmartani. "Instalasi pengolah limbah, karena nanti dipres, organik itu kan pasti ada lindinya [kimia] ya," terangnya.
Jika sampah organik akan diproses menjadi kompos, sampah-sampah anorganik akan diolah menjadi conblock. Epi menjelaskan sampah-sampah anorganik yang masuk TPST Tamanmartani nantinya akan dipres menjadi conblock bermaterikan plastik.
"Jadi begitu datang nanti dipilah, kalau sudah terpilah nanti yang organik dibuat kompos. Kemudian yang anorganik akan dibuat conblock. Sampai kalau masih ada residu dibakar, sehingga nanti harapannya TPST itu zero waste," tegasnya.
Rencananya kompos yang dihasilkan akan digunakan DLH untuk perawatan taman-taman milik pemerintah. Meski tak menutup kemungkinan bila berlebih bisa dikerjasamakan dengan instansi lain seperti Dinas Pertanian.
Diproyeksikan TPST Tamanmartani dapat mengelola 80 ton sampah setiap harinya. Ditargetkan pada tahun 2023 ini TPST Tamanmartani mulai dapat beroperasi. "Paling jelek nanti akhir Desember, nanti akhir tahun atau awal tahun 2024 mudah-mudahan kita sudah bisa mulai operasi," tegasnya.
Pembangunan TPST Tamanmartani melibatkan dua instansi, yakni DPUPKP Sleman dan DLH Sleman. Dua instansi ini memiliki peran masing-masing dalam pembangunan TPST. Pada tahap awal ini pembangunan akan dilaksanakan oleh DPUPKP Sleman yang bertugas melakukan perataan tanah, pembangunan pagar dan akses jalan keluar masuk TPST Tamanmartani.
Kepala DPUPKP Sleman, Taufiq Wahyudi menerangkan pembangunan TPST Tamanmartani telah dimulai. Pemenang lelang telah di kontrak dan berikutnya memasuki tahap pembangunan. "TPST Tamanmartani itu kan sudah. Baru kita kontrak itu, sudah jalan," terangnya.
Dalam pembangunannya, DPUPKP Sleman bakal fokus pada pembangunan fisik seperti akses jalan dan tembok. Sementara pengadaan peralatan pengolahan sampah nantinya akan berada di ranah DLH Sleman.
"Kalau kita cuma masalah fisiknya saja, jadi akses masuk ke jalan, kemudian tembok keliling nanti yang masalah peralatan ada di DLH," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mendekatkan Pertanian dengan Perkotaan
- Prakiraan Cuaca Hari Ini: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Dilanda Hujan, Termasuk DIY
- Polisi Ringkus 3 Tersangka Percobaan Perampokan di SPBU Gamping
- Hingga 2024 Sudah Ada 17 Rintisan Desa Budaya di Bantul
- Dinkes Jogja Ingatkan Sekolah dan Orang Tua Waspada Penyebaran Gondongan
Advertisement
Advertisement