Polisi Tepis Penyelidikan Kekerasan Seksual dalam Mutilasi Waliyin dan Ridduan kepada Mahasiswa di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Polisi menepis penyelidikan dugaan kekerasan seksual dalam kasus mutilasi yang dilakukan Waliyin dan Ridduan terhadap mahasiswa di Sleman.
Polda DIY menggelar rekonstruksi pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan tersangka Waliyin, 28; dan Ridduan, 39, terhadap seorang mahasiswa, Selasa (8/8/2023). Dalam reka ulang, korban tewas dalam posisi tangan dan kaki terikat serta mulut dilakban.
Advertisement
Puluhan adegan diperagakan kedua pelaku, mulai dari Waliyin yang menjemput hingga menghabisi nyawa korban. Reka ulang digelar di rumah indekos yang disewa Waliyin di Krapyak, Triharjo, Sleman. Waliyin adalah warga Magelang, sedangkan Ridduan warga DKI Jakarta. Pembunuhan dan mutilasi dilakukan pada Selasa (11/7/2023).
Waliyin dan Ridduan pelaku tiba di lokasi rekonstruksi sekitar pukul 09.30 WIB. Warga sekitar lokasi antusias menyaksikan serangkaian adegan yang diperagakan kedua tersangka.
BACA JUGA: Kronologi Waliyin Memutilasi Mahasiswa di Sleman, Berawal dari Undangan Bertemu di Kos
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol F. X. Endriadi mengungkapkan ada 49 adegan yang diperagakan tersangka. “Reka ulang ini digunakan sebagai materi pemberkasan dan untuk penuntutan pembuktian dalam sidang,” katanya saat ditemui di lokasi rekonstruksi.
Awalnya, reka ulang akan digelar di tiga titik mencakup lokasi pembunuhan, pembuangan organ, hingga lokasi penguburan kepala korban. Namun karena situasi, rekonstruksi hanya digelar di sekitar indekos pelaku.
Dalam reka ulang, korban sempat diikat hingga dilakban mulutnya sebelum akhirnya tewas. Berdasar pantauan Harian Jogja, reka ulang diawali dengan kedatangan dua tersangka ke indekos Waliyin. Mereka datang dengan sepeda motor.
Setelah turun dari sepeda motor, Waliyin dan Ridduan langsung masuk kamar. Di dalam kamar, salah satu pelaku menghubungi korban melalui ponsel. Tak berselang lama, Waliyin pergi untuk menjemput korban. Beberapa saat kemudian, Waliyin tiba bersama korban di kamar indekosnya. Kedatangan keduanya diketahui oleh tetangga indekos Waliyin. Selanjutnya, Waliyin menyerahkan korban kepada Ridduan, sedangkan Waliyin pergi keluar. Di dalam kamar, Ridduan kemudian mengobrol dengan korban dalam posisi duduk bersila.
BACA JUGA: Profil Waliyin, Sosok Pendiam yang Memutilasi Mahasiswa UMY di Sleman
Adegan dilanjutkan saat Ridduan mulai melepas pakaian korban dalam posisi duduk. Selanjutnya Ridduan mengikat tangan korban dengan posisi tangan ada di belakang. Ridduan juga mengikat kaki korban. Dalam kondisi terikat, korban kemudian disuruh berdiri dan didorong ke tembok oleh Ridduan. Pada momen ini, tersangka kemudian melakban mulut korban. Korban terjatuh.
Endriadi menegaskan korban meninggal akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku. Polisi menepis adanya dugaan aktivitas seksul yang mengarah ke sadisme. Endriadi menyebut peristiwa dalam kasus ini adalah pembunuhan dengan modus kejahatan tindakan kekerasan. "Kami tidak menyelidiki ke sana [aktivitas seksual disertai sadisme]. Ini peristiwanya pembunuhan," kata dia.
Tindakan kekerasan yang terjadi dalam kasus ini, menurut Endriadi, bermacam-macam mulai dari pemukulan hingga pencekikan. "Modusnya dengan tindakan kekerasan, salah satunya ditali [dijerat], kemudian dicekik, dipukul," katanya. Menurut Endriadi, jajarannya menggelar rekonstruksi untuk menceritakan peristiwa. “Untuk pembuktian bagaimana, kemudian terbunuhnya karena apa, nanti dibuktikan di persidangan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Wilayah Sukabumi, Tak Berpotensi Tsunami
Advertisement

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa
Advertisement
Berita Populer
- BREAKING NEWS: Gudang Pengolah Tembakau Sorogedug Prambanan Terbakar
- Kontes Roket Air di Taman Pintar Diikuti Ratusan Peserta
- Meriahnya Sastra Anak Kampung Kota Jogja, Wujudkan Pembangunan Manusia
- Prakiraan Cuaca Jogja, Minggu 1 Oktober 2023
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA Xpress Mulai 1 Oktober 2023, Ada Penambahan Jam Operasional
Advertisement
Advertisement