Fotodidak, Eksplorasi Foto Burung Karya Anang Batas
Advertisement
SLEMAN—Anang Batas menggelar pameran foto bertajuk Fotodidak: Terpanjat Tak Terperanjat di Lembah Kopi Wisdom Park UGM, Sabtu (12/8/2023). Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Dinas Pariwisata (Dispar) DIY dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sekitar 450 foto dengan objek utama burung menghiasi Kopi Lembah UGM. Foto-foto tersebut dibingkai dan dipasang di tangga bambu yang menjadi bagian dari tema pameran ini. “Karena tangga bambu itu nek munggah ora oleh kesusu nek mudun ora grusah-grusuh [Kalau naik tak boleh tergesa-gesa, kalau turun tidak boleh sembrono],” ujar Anang, dalam pembukaan pameran.
Advertisement
Dia menjelaskan tema Terpanjat Tak Terperanjat diambil karena dia di dalam dunia foto tidak pernah direncanakan. “Jadi saya merasa ada level yang saya terpanjat, tetapi saya bukan orang yang mencari target, jadi tidak terperanjat,” katanya.
Anang Batas baru menekuni dunia fotografi di kala pandemi Covid-19. Waktu itu ia berusaha mencari kegiatan untuk mengisi waktu luang yang kemudian pada Januari 2021 pertama kalinya ia diajak memotret oleh temannya.
Dia mengawali eksplorasi fotografinya dengan objek Gunung Merapi. “Dalam empat sampai lima bulan, seminggu bisa tiga sampai empat kali semalam suntuk di lereng Merapi. setelah itu baru beralih ke burung. Diajak teman-teman, tanpa teknik dan sebagainya, bisa dibilang banyak salahnya,” katanya.
BACA JUGA: TBY Pamerkan 50 Karya Terbaik Hasil Lomba Fotografi
Foto-fotonya diambil dari berbagai lokasi, mulai dari lingkungan UGM, Kabupaten Kulonprogo hingga Lombok, Nusa Tenggara Timor. Ia menceritakan salah satu karyanya yang diambil dari lingkungan UGM ada burung kutilang yang sedang makan buah talok kemudian buang kotoran di tempat sampah.
“Dia makan buah talok, mulutnya kecil tapi ternyata dengan gaya dia bisa mengambil semuanya. Makan kenyang akhirnya ada tempat sampah dia buang kotoran di sampah itu. Saya mengambil pesannya, manuk wae iso golek nggon nelek sing pener, kok menungso kadang-kadang buang sampah sak-sake [burung saja bisa mencari tempat buang kotoran secara benar, mosok manusia masih buang sampah sembarangan],” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo menuturkan Anang Batas merupakan individu yang multi talenta mulai dari pembawa acara, stand up comedy hingga kini fotografi. “Apresiasi untuk Anang Batas, semoga ini bisa dinikmati semua,” katanya.
Melalui pameran ini, dia juga berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan alam. “Salah satu lokasi pemotretannya di Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Kulonprogo. Di Jatimulyo yang merupakan desa wisata sangat lengkap sekali, salah satu yang paling menarik bisa mengamati burung karena masih sangat alami sekali,” katanya.
Rektor UGM, Profesor Ova Emilia mengaku sempat berdiskusi dengan Anang Batas dan memunculkan gagasan UGM menjadi ruang konservasi burung. “Saya kira itu suatu ide yang sangat bagus sekali dan kami akan sangat mendukung,” kata dia.
Ia mencita-citakan Wisdom Park UGM menjadi ruang inklusif di mana civitas academica bisa saling berinteraksi sekaligus menjadi tempat bernaungnya burung-burung secara bebas. “Ini yang sedang kami garap dan kami perbaiki,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ini Dia 3 Karya Budaya Indonesia yang Diusulkan Masuk Menjadi WBTb ke UNESCO
- Ini Kegiatan Kampanye Terakhir Ketiga Calon Wali Kota Jogja Jelang Masa Tenang
- Pasangan Agung-Ambar Tutup Kampanye dengan Pesta Rakyat
- Konstruksi Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Ruas Jogja-SS Banyurejo Capai 70,28 Persen, Ditargetkan Rampung 2026
- Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
Advertisement
Advertisement