Dari Gang Kampung sampai Jalan Protokol, Penataan LPJU Jogja Habiskan Rp24,9 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja melakukan lima paket pengadaan penataan penerangan jalan pada 2023 ini. Pengadaan penerangan jalan ini sudah rampung proses lelangnya, Agustus akhir nanti proyek yang menelan Rp24,9 miliar ini mulai digarap.
Kelima paket penerangan jalan itu meliputi Jl. Piere Tendean–Bugisan dengan anggaran Rp798,4 juta; Jl. Sultan Agung Sisi Barat dengan biaya Rp598,4 juta; dan Jl. Dr. Sutomo-Jl. Kompol Bambang Suprapto-Melati Wetan menelan anggaran Rp793,9 juta.
Advertisement
Selain tiga jalan protokol itu, ada juga pengadaan penerangan jalan lingkungan senilai Rp1,25 miliar dan jalan lingkungan kampung dengan anggaran Rp1,7 miliar.
Penerangan jalan lingkungan difokuskan pada pengadaan lampu di jalan dengan lebar sepadan mobil yang jumlah titiknya di seluruh Kota Jogja ada 327 lokasi. Sedangkan penataan penerangan jalan lingkungan kampung meliputi gang-gang kecil di seluruh wilayah dengan jumlah 696 titik.
BACA JUGA: Ringroad Minim Penerangan dan Rawan Terjadi Kecelakaan, Ini yang Dilakukan Dishub DIY
Sedangkan pengadaan lampu di Jl. Piere Tendean–Bugisan ada di 80 titik; di Jl. Sultan Agung Sisi Barat tersebar di 60 lokasi; dan di Jl. Dr. Sutomo-Jl. Kompol Bambang Suprapto-Melati Wetan sebanyak 80 lokasi.
Kepala UPT Penerangan Jalan Umum (PJU) Kota Jogja, Megarani Mandaka menjelaskan paket penataan penerangan jalan tersebut tidak termasuk pengadaan insidentil. “Selama ini kami juga melakukan pengadaan penerangan jalan insidentil, itu sifatnya yang dilaporkan warga lalu kami perbaiki. Sedangkan lima paket ini memang khusus diadakan, terutama untuk mengganti lampu jadi LED yang lebih ramah lingkungan,” jelas Rani, Selasa (15/8/2023).
Rani menjelaskan Pemkot Jogja berkomitmen mengganti lampu jalan berjenis studio yang memancarkan sinar warna kuning jadi LED agar lebih ramah lingkungan dan hemat listrik. “Fokus pengadaan lampu penernagan jalannya nanti mengganti dan memasang lampu jenis LED,” terangnya.
UPT PJU Kota Jogja menjamin tidak ada titik di wilayahnya yang blank spot atau tidak ada penerangan. “Kami bahkan mau nambah lampu saja malah diprotes warga, karena jadi lebih keterangan dan mengganggu katanya. Sehingga kalau blank spot tidak ada,” katanya.
Rata-rata jarak lampu di jalanan Jogja adalah 35 meter antar penerangan. “Jarak segitu sudah cukup terang, nanti dimulainya proyek ini memakan waktu 60 hari untuk jalan protokol, lalu 90 hari untuk jalan kampung,” ujarnya.
Target rampungnya penataan penerangan jalan itu, lanjut Rani, pada Oktober nanti. “Tender sudah rampung, Agustus ini akan ada kontrak kerjasamanya lalu akhir Agustus mulai dikerjakan. Target tampung sekitar Oktober,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Hari Batik, Suryadinata Gelar Fashion Show Batik Runway in Malioboro
- Melihat Yoni Peninggalan Kerajaan Hindu di Panggungharjo
- Sebutan Indonesia Lebih Tepat Negara Maritim Ketimbang Kepulauan, Sultan HB X: Telanjur Salah Kaprah
- Program Padat Karya DIY Menyerap Tenaga Kerja 34.656 Warga DIY
- Pencermatan Rancangan DCT, KPU DIY Terima Perubahan dari Sejumlah Parpol
Advertisement
Advertisement