September Harus Clear, Sarana Jalan Terdampak Tol Jogja-Solo di Ring Road Bakal Dipindah
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas III DIY telah mengidentifikasi sejumlah sarana kelengkapan jalan di ring road yang bakal terdampak pembangunan tol tol Jogja-Solo seksi 2 Paket 2.2B Trihanggo-Junction Sleman.
Seluruh sarana kelengkapan jalan tersebut harus dipindah karena terdampak proyek pembangunan jalan Tol Jogja Solo. Pemindahan sejumlah perangkat ini, kini menunggu jadwal dari kontraktor.
Advertisement
Kepala BPTD Kelas III DIY, Yanti Marliana masih menunggu jadwal pemindahan sejumlah sarana kelengkapan jalan di area ring road yang terdampak pembangunan tol Jogja-Solo seksi 2 Paket 2.2B Trihanggo-Junction Sleman. Sebagian jalan tol pada ruas ini memang akan dibangun melayang atau elevated tepat di atas jalan ring road.
Karenanya, dalam pembangunannya sejumlah sarana kelengkapan jalan harus dipindahkan. "Saya masih menunggu jadwal [pemindahan] dari kontraktor Adhi Karya," kata Marliana pada Kamis (24/8/2023).
Identifikasi sarana kelengkapan jalan yang bakal digeser telah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Sejumlah perangkat seperti lampu, rambu, hingga patok jalan masuk dalam daftar sarana yang bakal dipindahkan.
"Kemarin yang kami identifikasi ada lampu penerangan jalan, guradrail, rambu, halte, APILL, delinator, patok jalan," ungkapnya.
Namun untuk jumlah detailnya, berapa sarana kelengkapan jalan yang akan dipindahkan, Marliana tidak ingat secara persis. "Untuk detail jumlahnya sudah kami sampaikan ke tim Adhi Karya yang melakukan pengecekan bersama dan dituangkan ke dalam berita acara.
Saya tidak ingat jumlah detailnya," lanjutnya.
Perihal bocoran jadwal pemindahan perangkat-perangkat tadi, hingga kini Marliana belum mendapat informasi kapan waktu pemindahan bakal dilakukan. "Belum ada [bocoran jadwal]," tegasnya.
BACA JUGA: Exit Tol Dibangun di Utara Bandara YIA, 2 Sekolah di Kebonrejo Tergusur Tol Jogja-Solo
Kendati belum mengetahui detail waktu pemindahannya, Marliana menjelaskan bila pada September nanti perangkat jalan di area ring road yang terdampak tol Jogja-Solo seksi 2 paket 2.2B Trihanggo-Junction Sleman harus sudah clear. "Yang jelas infonya bulan September harus sudah clear dan nanti ada dua tahap," jelas Marliana.
Di sisi lain, Marliana juga menginformasikan kepada masyarakat bahwa jalan ring road pada bagian terdampak tol masih bisa dilalui kendaraan. Pasalnya sampai saat ini belum ada wacana penutupan jalan ring road yang terdampak tol.
"Masih bisa [lewat], tidak ada rencana penutupan sejauh ini. Hanya pendataan aset dan pemindahan aset yang terdampak saja," tegasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Arip Pramana mengungkapkan dalam proses pembangunan tol Jogja-Solo seksi 2 paket 2.2B, ruas jalan di bagian tengah ring road akan dipakai untuk pembangunan tiang pancang tol.
Sebelum melakukan proses ini, pihak pengembang tol kata Arip, terlebih dahulu akan melebarkan jalan di sisi kanan maupun kiri jalan ring road tempat lokasi tol akan dibangun.
Pelebaran ini, memungkinkan masyarakat tetap dapat melintas melalui sisi kanan maupun kiri jalan ring road yang telah dilebarkan. "Dia kan pasti akan melebarkan jalan dulu, mindah, karena tengahnya kan jadi tempat tiang pancang itu," kata dia.
"Tahap pertama pelebaran dulu, baru dia bekerja di tengahnya," imbuhnya.
BACA JUGA: Di Tirtoadi, Area Makam dan Masjid Terdampak Proyek Tol Jogja-YIA
Rencana pelebaran jalan ini lanjut Arip, telah dipaparkan pengembang tol kepada Pemkab Sleman. Jalan di bagian tengah ring road selebar 12 meter di seputar area Trihanggo akan digunakan para pekerja proyek melakukan aktivitas pembangunan tol Jogja-Solo seksi 2.2B Trihanggo-Junction Sleman.
"Sudah, jadi karena tengah itu dipakai 12 meter untuk ruang-ruang kerja tiang pancangnya, sehingga harus ada penggeseran ke samping," jelasnya.
"Yang tengahnya kan kira-kira 12 meter dipakai untuk pasang fondasi yang untuk tolnya. Sehingga nantinya yang sepanjang jalan itu akan dilebarkan yang kanan kirinya," imbuhnya.
Saat ini lebar jalan ring road di area Trihanggo yakni empat meter jalur lambat dan tujuh meter jalur cepat. Ukuran yang sama juga diterapkan pada jalur dengan arah berlawanan yakni empat meter jalur lambat dan tujuh meter jalur cepat.
Dipakainya ruang sepanjang 12 meter di tengah ring road, otomatis akan memakan jalur yang ada ring road sebelumnya. Laku akan menyisakan sisa jalan sepanjang lima meter di masing-masing arahnya.
Sisa jalan ini akan ditambah dengan pelebaran jalan yang nantinya bakal dikerjakan. Gabungan jalur sisa dan pelebaran jalan ini yang nantinya bisa dilintasi mayarakat selama proyek berlangsung.
"9,4 meter lebar jalur cepat dan lambat. Jalur cepat sekitar 6,4 meter dan jalur lambat sekitar tiga meter," terangnya.
Jauh sebelumnya, Project Director PT. Adhi Karya, Oka Chandra Sukmana yang menangani pengerjaan tol Jogja-Solo seksi 2 paket 2.2B menerangkan dari segi konstruksinya, ada tua tipe tol yang akan dibangun pada seksi ini. Pertama tipe konstruksi at grade atau jalan tol yang menempel di tanah dan kedua tipe elevated yang konstruksinya melayang di atas tanah.
Pada ruas ini, tipe konstruksi tol at grade membentang dari wilayah Tirtoadi sampai area Trihanggo sebelum ring road. Sementara itu, penggarapan tol di area ring road akan dibangun secara elevated atau melayang tepat di atas jalan.
"Kalau yang dari sebelah Mlati itu yang batas jalan Jogja-Bawen sampai dengan [tikungan] ring road yang melengkung itu nanti at grade. Yang dibayar ring road baru melayang," paparnya.
Jadwal pengerjaan dua tipe konstruksi jalan tol ini pun berbeda. Tol tipe at grade pada seksi ini mukai digarap. Sementara tol elevated di atas ring road baru akan dikerjakan September mendatang.
"Dari batas selesai Jogja-Bawen itu, Tirtoadi itu sampai dengan Trihanggo yang sebelum masuk ring road itu sudah mulai sekarang. Tapi kalau di ring road-nya mulai di September nanti fisiknya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
Advertisement
Advertisement