Advertisement
Harga Bawang Merah di Bantul Masih Rendah, Petani Merugi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Memasuki awal September, harga bawang merah di Bantul masih rendah. Anjloknya harga bawang merah sudah mulai terjadi sejak akhir Juli lalu, ketika memasuki musim panen raya bawang merah.
Petani dari kelompok Tani Tarunatani Sompok, Kalurahan Sriharjo, Imogiri, Anton, menuturkan harga bawang merah dari petani hingga saat ini masih rendah. “Masih rendah. Dari petani masih di kisaran Rp8.000 sampai Rp10.000,” ujarnya, Jumat (1/9/2023).
Advertisement
Ia menjelaskan harga bawang merah yang rendah itu sudah berlangsung sejak akhir Juli lalu dan sampai akhir Agustus terus menurun. “Turunnya cukup parah, dari yang tadinya Rp35.000 jadi Rp25.000 di pasaran. Kalau dari petani sebelumnya Rp27.000,” katanya.
Aadapun harga di pasaran saat ini sekitar Rp15.000. Rendahnya harga bawang merah ini menurutnya karena petani bawang merah memasuki musim panen raya. “Karena sudah panen raya. Petani di Sanden juga sudah panen semua,” kata dia.
Menurutnya, setiap musim panen raya pasti harga bawang merah akan turun. Hal ini dikarenakan stok yang melimpah sementara bawang merah tidak bisa disimpan lama, sehingga penawaran lebih tinggi dari permintaan. “Kalau hasil panennya kemaren bagus, cuma harganya yang rendah,” katanya.
BACA JUGA: Panen Bawang Merah Bantul Lebihi Angka Nasional
Sekretaris Kelompok Tani Lestari Mulyo Nawungan, Selopamioro, Imogiri, Taman Yuwono, menuturkan untuk harga di pasar saat ini berkisar Rp15.000-Rp18.000 tergantung besar/kecilnya bawang merah. “Ada grade A, greade B, grade C,” kata dia.
Selain panen raya oleh petani di wilayah Bantul seperti Kretek dan Samas, harga yang rendah juga dipengaruhi masuknya bawang merah dari luar daerah ke Jogja. “Dari Nganjuk, Jawa Timur juga panen raya,” ungkapnya.
Dalam musim panen raya ini pun petani dari Nawungan juga sempat menjual bawang merah ke luar daerah dengan harga yang juga sudah turun. “Juli kemaren kami ke Brebes, ngirim, di sana nota [harga] sudah Rp20.000,” paparnya.
Dengan harga saat ini, petani menurutnya tidak mendapatkan untung dari hasil panennya. Untuk mendapatkan keuntungan, ia menyebut setidaknya harga dari petani Rp20.000. “Paling tidak Rp20.000 itu petani sudah untung,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Ditembak, Peluru Bersarang di Tubuhnya
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Penyelundupan 80 Ribu Ekor Benih Lobster Tujuan Malaysia Berhasil Digagalkan di Bandara YIA Kulonprogo
- Lagi, Ardy Mansyah Sabet Medali Emas pada Kejuaraan Nasional Taekwondo Cup 2024
- 2 Emas dan 3 Perunggu untuk ITNY di Jakarta National Championship 2 2024.
- Mencicip Jajanan Khas Jogja di Pasar Ngasem, Wingko dan Bakpia yang Dimasak Pakai Arang
- Merasa Jadi Korban, Begini Komentar SMK Muhammadiyah 3 Soal Bentrok Antar Murid di Perayaan Kelulusan Sekolah
Advertisement
Advertisement