Advertisement
Mahasiswa Jepang Belajar Budaya Gotong Royong dan Bangun RTLH di Kulonprogo
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Puluhan mahasiswa dari dua kampus di Jepang datang ke Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kulonprogo pada Sabtu (2/9/2023). Mahasiswa tersebut datang untuk membangun rumah selain juga belajar budaya gotong royong warga setempat.
Global Volunteer Koordinator Habitat Indonesia, Ari Wibawa, mengatakan bahwa mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Kyoto dan Universitas Waseda. Mereka merupakan kloter kedua yang datang.
Advertisement
“Mereka kan sekarang baru libur musim panas. Kami ada program yang namanya Global Village di mana kami mempersilahkan relawan luar negeri untuk membantu program kami. Utamnya untuk pembangunan rumah tidak layak huni [RTLH],” kata Ari ditemui di Dusun Kemiri, Kaliagung, Sabtu (3/9/2023).
Jelas Ari, Habitat For Humanity (HFH) merupakan entitas internasional dengan keanggotaannya mencapai 70 negara termasuk Jepang dan Indonesia. Melalui HFH maka kerja sama Jepang dan Indonesia dapat terjalin. Dana yang digunakan untuk membedah RTLH juga berasal salah satunya dari para mahasiswa tersebut.
Kalurahan Kaliagung menjadi wilayah kedua setelah Tuksono yang menjadi sasaran bedah rumah tidak layak huni. “Tahun 2019 di Tuksono. Kemudian ada Pandemi Covid-19, jadi program kami berjalan agak pelan. Lalu tahun 2022 kemarin ada deklarasi terkait wilayah termiskin yang di dalamnya termasuk Kecamatan Sentolo,” katanya.
Di Kaliagung, Sentolo, bedah RTLH menyasar total tujuh rumah. Kata Ari, ada tiga kloter bedah rumah. Kloter pertama melakukan bedah RTLH pada tanggal (21/8/2023) di Dusun Banyunganti, lalu kloter kedua pada (3/9/2023), dan kloter ketiga pada (4/9/2023).
“Kloter pertama ada tujuh kampus dalam dua tim, kloter kedua ada dua kampus, dan kloter ketiga ada satu kampus. Mereka di sini ya ikut membantu membangun rumah saja, belajar budaya gotong royong dengan peralatan sederhana. Latar belakang mereka juga beda-beda,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswi yang ikut program Global Village, Hanae, mengaku senang dapat membantu membangun RTLH. Dia berharap warga di Dusun Kemiri dapat memiliki rumah yang layak.
“Orang-orang di sini sangat baik dan ramah kepada tim ku termasuk diriku juga tentunya. Harapanku mereka dapat memiliki rumah yang layak huni termasuk sanitasi yang baik,” kata Hanae.
BACA JUGA: Tingkatkan Literasi Baca, Hargorejo Pinjam Motor Perpustakaan Keliling, Ini Alasannya
Tidak hanya menyinggung mengenai RTLH, Hanae menegaskan bahwa anak-anak di Kaliagung harus mendapat pendidikan yang layak. Dengan begitu anak-anak tersebut juga bisa membantu masyarakat lain utamanya di Indonesia.
Lurah Kaliagung, Sugeng Nugroho, mengaku senang dan berterima kasih atas bantuan Habitat Indonesia yang bekerja sama dengan Habitat Jepang guna ikut menangani RTLH di Kaliagung yang masih cukup banyak.
“Kalau melihat keadaan masyarakat kami itu masih perlu pembangunan rumah yang layak. Masih banyak RLTH di Kaliagung. Kaliagung, Sentolo sendiri masuk lokus kemiskinan,” kata Sugeng.
Tahun 2022, kata Sugeng, Habitat Indonesia juga telah membangun lima rumah di Kaliagung. Sementara pada tahun 2023 ada tiga padukuhan yang menjadi sasaran bedah RTLH dengan total tujuh rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polda Metro Jaya Pecat 31 Anggota, Terlibat Kasus Narkoba hingga LGBT
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Wisatawan ke Bantul Selama 2024 Menurun Dibandingkan 2023, Tapi PAD 2024 Meningkat
- Okupansi Hotel Kulonprogo Turun Drastis, PHRI Minta Ada Perbaikan
- Pengadaan Mobil Dinas Bupati, Wakil Bupati dan Pimpinan DPRD Bantul yang Mencapai Rp5,8 Miliar di APBD 2025 Dicoret
- Selama Libur Nataru, Sampah di Kulonprogo Meningkat, Pusatnya di Wates dan Pantai Glagah
- Turunkan Angka Pengangguran, Pemkab Gelontorkan Rp2,9 Miliar untuk Balai Latihan Kerja Sleman
Advertisement
Advertisement