Advertisement
Dinilai Efektif Turunkan Volume Sampah, Biopori Terus Ditambah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah biopori di Kota Jogja terus meningkat. Sebelumnya pada Agustus lalu mencapai 16 ribu titik, sekarang jadi 23 ribu titik. Meningkatnya biopori untuk mengurangi sampah organik ini lantaran Pemkot Jogja menggencarkan Gerakan mengolah limbah dan sampah dengan biopori ala Jogja atau Mbah Dirjo.
Peningkatan jumlah biopori karena Gerakan Mbah Dirjo ini juga signifikan mengurangi sampah organik di Kota Jogja. Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja menunjukan saat jumlah biopori sebanyak 16 ribu terjadi penurunan sampah sebanyak 41 ton perhari, lalu meningkat jadi 64 ton perhari saat jumlah biopori meningkat jadi 23 ribu titik.
Advertisement
Pejabat Walikota Jogja Singgih Raharjo menjelaskan pihaknya akan terus menggencarkan Gerakan Mbah Dirjo lebih luas lagi karena terbukti terjadi penurunan sampah yang signifikan. “September ini akan kembali digencarkan agar jumlah biopori juga terus bertambah, agar volume sampah harian terus berkurang,” jelasnya, Selasa (5/9/2023).
BACA JUGA: Volume Sampah Jogja Menurun Berkat Mbah Dirjo
Selain mengandalkan Gerakan Mbah Dirjo, jelas Singgih, Pemkot Jogja juga terus mengupayakan penangan sampah dengan kerja sama terutama menggandeng investasi pihak swasta. “Sudah ada tiga pihak yang mempresentasikannya, mekanisme kerja sama pihak investor dengan melakukan pengadaan artinya Pemkot Jogja menyerahkan sampah per ton dengan membayar biaya pengelolaan sampah,” jelasnya.
Sementara itu Kepala DLH Jogja Sugeng Darmanto menyebut TPA Piyungan memberi jatah volume sampah ke Jogja sebesar 127 ton perhari per Rabu besok (6/9/2023).. “Kini volume sampah harian di Jogja sebanyak 107 ton perhari,” terangnya.
Sugeng menyebut tumpukan sampah yang dibuang di pinggir jalan juga terus berkurang, sebelumnya 25 titik kini jadi 21 titik. “Pengurangan titik pembuangan sampah di jalanan ini salah satunya juga karena Gerakan Mbah Dirjo,” ungkapnya.
Gerakan Mbah Dirjo, jelas Sugeng, juga digencarkan di lingkungan Pemkot Jogja. Rincian data DLH Jogja menyebut pada Dinas Kebudayaan terdapat 14 titik biopori, Dinas Pariwisata sebanyak 317 biopori, Dinas Perdagangan ada 90 titik, lalu Dinas Kesehatan terdapat 141 biopori.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wisata Jogja Dekat Malioboro: Ada Pameran, Museum Vredeburg Buka Sampai Malam Akhir Pekan Ini
Advertisement
Berita Populer
- Tak Diguyur Hujan Lebih dari 2 Bulan, Daerah-Daerah di DIY Ini Berstatus Awas Kekeringan
- Sindikat Penjualan Pertalite Digulung Polisi, Ini Modus dan Total Keuntungan yang Didapat
- Kasus Penjualan Ilegal BBM Subsidi Diungkap, Polresta Jogja: Petugas SPBU Diduga Terima Tips
- Sumbu Filosofi: Rumah yang Menempel Jeron Beteng Akan Direlokasi, Begini Penjelasan Sultan Jogja
- Bagian Sumbu Filosofi, Beteng Kraton Jogja Dikembalikan Seperti Semula, Begini Gambarannya
Advertisement
Advertisement