Advertisement
Jembatan Glagah Gelap dan Rawan Kecelakaan, Dishub Minta Penambahan Lampu

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kulonprogo meminta penambahan lampu penerangan kepada Satker PJN Provinsi DIY untuk Jembatan Glagah. Penerangan tersebut penting agar mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kulonprogo, Sukirno, mengatakan pihaknya telah mengusulkan penambahan lampu penerangan kepada penyedia jasa.
Advertisement
“Kemarin itu sudah disanggupi penyedia jasa [untuk penambahan lampu penerangan]. Terkait penambahan lampu supaya di jembatan tidak gelap dan membantu keselamatan pengguna jalan,” kata Sukirno dihubungi, Jumat (8/9/2023).
Selain lampu penerangan jalan paten untuk Jembatan Glagah, Dishub juga meminta penyedia jasa memasang lampu penerangan jalan sementara selama proses perbaikan jembatan. Selain itu rambu-rambu juga perlu ditambah agar pengendara tahu akses jalan yang dapat dilalui.
“Pemasangan lampu jembatan paeten saya usulkan dipasang paska konstruksi selesai. Lalu untuk lampu sementara juga saya minta di sekitar jembatan supaya tidak gelap begitupun dengan rambu-rambu,” katanya.
Sukirno menjelaskan bahwa Jembatan Glagah merupakan akses alternatif yang akan dilewati truk-truk besar. Guna mengantisipasi penumpukan kendaraan di atas jembatan maka Dishub juga mengusulkan agar traffic light Glagah dipindah.
BACA JUGA: Youtube Segera Menyediakan Layanan Bermain Game
“Traffic light akan dipindah sebelum jembatan. Jembatan Glagah kan berada di sisi Timur traffic light. Masih kajian rencana ini,” ucapnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker PJN 1.1 Provinsi DIY, Ersy Perdhana, mengatakan bahwa penyedia jasa telah sedang membuat jembatan sementara dari bambu di sisi Selatan jembatan. Jembatan alternatif di Kulonprogo tersebut menjadi solusi sementara agar warga tidak perlu mengambil jalan memutar.
“Betul kami membuat jembatan. Kami membuat jembatan sementara di sisi Selatan agar akses warga tidak terputus,” kata Ersy.
Menurut Ersy, jembatan yang dibuat dengan mendatangkan bambu dari luar kota tersebut akan dapat dilalui sepeda motor. Pembuatan jembatan yang telah dimulai dari Senin (4/9/2023) tersebut memerlukan waktu empat belas hari penyelesaian.
“Bambu dari luar kota, sepertinya punya karakter khusus, dipilih yang bagus. Pengerjaan sudah dari Senin lalu dan butuh waktu empat belas hari penyelesaian,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ini Dia Pemenang Duta Bahasa Tingkat Nasional 2023, Ada DIY?
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 29 September 2023
- Cek Rute Bus Trans Jogja, Tarif Rp3.600, Jangan Salah Pilih
- Berlangsung 6 Hari, Malioboro Coffe Night Digelar di Kotabaru hingga UGM
- Sudah Kembalikan Semua Uang Suap Tanah Kas Desa, Kejati DIY Tetap Sita Tanah Krido
- Bawaslu dan Polda DIY Awasi Hoaks dan Ujaran Kebencian di Media Sosial Jelang Pemilu 2024
Advertisement
Advertisement