Advertisement
Penataan Gumuk Pasir, Pelaku Wisata Berharap Diberi Ruang

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul berencana menata kawasan gumuk pasir Parangkusumo untuk pelestarian gumuk pasir. Merespons hal tersebut, pelaku wisata di sekitar kawasan tersebut berharap tetap diberi ruang.
Salah satu pengusaha jeep wisata yang tergabung dalam paguyuban Jeep Gumuk Pasir, Wusana, menjelaskan dari kegiatan wisata di sekitar gumuk pasir tersebut, saat ini setidaknya ada sekitar 500 keluarga yang menggantungkan hidupnya pada usaha tersebut.
Advertisement
Dari usaha jeep wisata saja, saat ini terdapat sekitar 160 armada jeep yang terdiri dari empat paguyuban yang beroperasi di sana. Jeep-jeep tersebut telah beroperasi sejak 2018. Sempat vakum dihantam pandemi Covid-19 dan saat ini kembali lagi. “Jumlahnya nambah terus,” ujarnya, Minggu (10/9/2023).
Adapun para pemilik usaha jeep wisata semuanya dipastikan warga ber-KTP Kalurahan Parangtritis dan sekitarnya. Selain dari jeep, dari usaha parkir juga berperan signifikan untuk perekonomian warga. “Satu hari bisa Rp15 juta kalau hari libur, kalau hari biasa Rp2 juta Rp3 juta,” paparnya.
Baca juga: 4 Pimpinan OPD Pemkot Jogja Sudah Terpilih, Pelantikan Masih Tunggu Kemendagri
Maka keberadaan wisata di sekitar gumuk pasir sangat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. “Nah itu nanti dengan penataan itu, terus bagaimana? Kami dikasih ruang atau tidak? Terlebih lagi rencananya akan dipulihkan gumuk pasir. Artinya tidak ada pohon sama sekali. Terus bagaimana dengan wisata pantai seperti Cemara Sewu?” kata dia.
Di samping itu, dengan dibersihkannya semua pohon di sekitar gumuk pasir dikhawatirkan dapat menyebabkan banyak pasir yang tertiup ke utara hingga masuk ke lahan warga dan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS). “Kalau pohon dibabat pasir masuk ke JJLS dan pekarangan,” ungkapnya.
Maka sebelum benar-benar dijalankan penataan gumuk pasirnya, ia minta agar masterplan penataan terlebih dahulu disosialisasikan ke warga dan pelaku wisata, sehingga bisa mengetahui jelas bagaimana arahnya. “Juga bisa member masukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, mengatakan penataan diperlukan dalam upaya melestarikan gumuk pasir. Walau masih perlu proses pengkajian, ia menggambarkan penataan itu nantinya akan mengosongkan zona inti gumuk pasir dari aktivitas wisata dan menebang pepohonan di sekitar gumuk pasir.
“Tahapan eksekusinya masih akan melakukan pencermatan agar apa yang dilakukan bisa tetap bermanfaat kepada masyarakat. Prinsipnya juga tetap harus mempertimbangkan aspek ekonomi masyarakat. Karena di sisi Selatan gumuk ada pengelolaan pariwisata,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Sebut Nomor Ponsel Hasto Kristiyanto Ternyata Bernama Sri Rejeki Hastomo, Ini Komentarnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Jogja Hari Ini
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Jumat 8 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Jadwal SIM Corner Jogja Mall City dan Ramai Mal Malioboro Hari Ini
- Prakiraan Cuaca, Jumat 9 Mei 2029: Jogja dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan
- Jadwal DAMRI di Jogja Hari Ini, Berikut Tarifnya
Advertisement