Advertisement
Mangunnegaran yang Masih Bertahan dengan Keunikan dan Ciri Khas Kampungnya

Advertisement
JOGJA—Kampung Mangunnegaran punya banyak kisah berkaitan dengan sejarah perjuangan dan perjalanan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Wilayah yang masuk ke dalam Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton ini masuk ke dalam kawasan penyangga Sumbu Filosofi Jogja yang setiap areanya punya sejarah masing-masing.
Ketua Kampung Mangunnegaran, Edy Hardjanto menjelaskan wilayah itu dulunya merupakan kediaman pejabat keraton yakni Gusti Mangunnegoro. Tempat tinggalnya terletak di perempatan Jalan Sawojajar. Seiring berjalannya waktu muncul pemukiman penduduk di sekitarnya dan semakin berkembang. "Jadi asal usul nama Kampung Mangunegaran itu diambil dari nama Gusti Mangunegoro. Lama kelamaan wilayah ini disebut dan dikenal dengan nama itu," katanya melalui rilis, Senin (11/9/2023).
Advertisement
Di wilayah Mangunnegaran terdapat sejumlah kampung yang masing-masing di antaranya punya keunikan dan cerita sejarah. Beberapa di antaranya yakni Kampung Musikanan, Bludiran, Wijilan, Kenekan, Pandeyan, Sawojajar dan Mangunnegaran. Beberapa kampung ada yang dulunya merupakan tempat tinggal para Abdi Dalem di lingkungan keraton.
Misalnya saja Kampung Musikanan yang merupakan tempat tinggal Abdi Dalem Musikan. Pada masa lalu, Abdi Dalem Musikan bertugas memainkan musik-musik Eropa ketika keraton menerima kunjungan resmi dari negara lain.
BACA JUGA: Bregada Wirososro Perkuat Promosi Pariwisata Berbasis Budaya di Kawasan Sumbu Filosofi
Kemudian Kampung Kenekan merupakan tempat tinggal Abdi Dalem kenek kereta keraton. Selanjutnya Kampung Bludiran yang merupakan tempat tinggal Abdi Dalem yang bertugas di bagian pembuatan, perawatan atau perbaikan busana. Lalu Kampung Pandean merupakan tempat tinggal Abdi Dalem Pande yang bertugas sebagai pandai besi atau pembuat peralatan dari bahan besi.
"Kampung di sini namanya ada yang diambil dari Abdi Dalem yang bekerja pada keahlian tertentu dan ada juga yang diambil Ndalem Pangeran. Misalnya Kampung Musikanan itu adalah tempat tinggal abdi dalem musikan yg tugasnya pentas musik di Kagungan Ndalem Mandala sana. Kalau Mangunegaran itu muncul karena adanya rumah tinggal kerabat Keraton bukan berdasar ketugasan."
Sebagai kawasan penyangga Sumbu Filosofi Jogja Kampung Mangunnegaran sampai sekarang masih mempertahankan tradisi budaya dan kekhasan wilayah. Di beberapa kampung masih ada Abdi Dalem yang tinggal sesuai dengan ketugasannya di lingkungan kraton.
"Ciri khas dan filosofi itu yang kita mau generasi muda sekarang kenal dan terus diwariskan secara turun temurun meskipun perubahan perkembangan zaman berlangsung cepat, tapi harus tetap dipertahankan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

GMIE 2045 Desak DPR Bahas RUU Perampasan Aset Pasal demi Pasal
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Akhir Pekan Ini 13-14 September 2025
- Jadwal Layanan Perpanjangan SIM di Kulonprogo 13 September 2025
- Cocok untuk Berlibur, Cuaca di Jogja Hari Ini Diprediksi Cerah
- Ada Layanan Perpanjangan SIM Sabtu Malam Ini di Alun-alun Wonosari Gunungkidul
- Jadwal KRL Jogja Solo Berangkat dari Stasiun Tugu Hari Ini 13 September 2025
Advertisement
Advertisement