Selamat! Gunungsewu Berhasil Pertahankan Status Global Geopark
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kawasan karst Gunungsewu berhasil mempertahankan status UNESCO Global Geopark untuk kedua kalinya sejak ditetapkan di 2015 lalu. Kepastian ini diumumkan dalam Konferensi M’Goun UNESCO Global Geopark di Maroko pada 5-10 September 2023.
Sekretaris Geopark Gunungsewu, Hary Sukmono mengatakan, sudah mendapatkan hasil dari revalidasi Geopark Gunungsewu. Di dalam konferensi UNESCO Global Geopark yang berlangsung di Maroko mendapatkan predikat green card.
Advertisement
Hal ini berarti kawasan karst yang membentang dari Gunungkidul, Wonogiri hingga Pacitan berhasil mempertahankan status sebagai anggota UNESCO Global Geopark.
Menerut dia, ada dua wakil yang beralasan dari Indonesia. Selain Geopark Gunungsewu, untuk wakil Indonesia ada Kaldera Toba. Namun dari sisi hasil hanya Gunungsewu yang mendapatkan status green card.
Total ada 39 geopark yang dinilai ulang. Adapun hasilnya 29 geopark mendapatkan status green card dan lima lainnya mendapatkan yellow card.
“Untuk Toba mendapatka status kuning [yellow card] alias diberikan kesempatan memperbaiki selama dua tahun. Jika, tidak maka status keanggotaan UNESCO Global Geopark bakal dicabut,” kata Hary, Senin (11/9/2023).
Menurut dia, keberhasilan mempertahankan status jaringan geopark dunia sudah diprediksi sejak awal. Hary, mengakui sebelum penilaian ulang dilakukan sudah melakukan berbagai persiapan bersama dengan Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI).
“Jadi ada pravalidasi dari KNGI sehingga saat tim UNESCO datang, maka sudah benar-benar siap didalam penilaian,” katanya.
BACA JUGA: Gunungsewu Festival Berlangsung Meriah
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Seksi Promosi Wisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Sofyan Dwi Aryanto. Menurut dia, konferensi UGG kesepuluh bertajuk M’goun UNESCO Global Geopark di Maroko dihadiri langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.
“Kami bersyukur status global geopark dapat dipertahankan dengan memeroleh predikat green card,” kata Sofyan.
Dia menjelaskan, pada saat revalidasi di Gunungkidul berlangsung dua hari. Total ada empat lokasi yang dipersiapkan. Kunjungan pertama yang berlangsung pada Jumat (28/7/2023) sore di geosite Wediombo di Kalurahan Jepitu, Girisubo. Agenda kunjungan dilanjutkan Sabtu (29/7/2023) dengan mengunjungi geosite Kalisuci di Kalurahan Pacarejo, Semanu.
Setelah dari Kalisuci, asesor UNESCO akan berkunjung ke Geopark Corner di SMP Negeri 1 Wonosari. Acara penilaian ditutup dengan mengunjungi geosite Nglanggeran di Kapanewon Patuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tutup Tahun Kian Dekat, Pemkot Jogja Kebut Pembangunan di Sejumlah Titik Ini
- 6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
- 2 Motor Adu Banteng, Remaja asal Gunungkidul Alami Luka-Luka
- Oplos Gas Melon Jadi Gas 12 Kg, Dua Pria di Gamping Ditangkap Polisi
- Progres Pembangunan Jogja Planning Gallery, Pemda Sebut Masih Lakukan Kajian HIA
Advertisement
Advertisement