Advertisement
Strategi Pencegahan dan Deteksi Dini Luka Kaki Diabetik, Peran Keluarga Dioptimalisasi

Advertisement
GUNUNGKIDUL—Luka kaki diabetik adalah komplikasi kronis mikrovaskular yang paling ditakuti yang disebabkan karena neouropati diabetic. Oleh karena itu perlu adanya pencegahan dan deteksi dini terhadap peningkatan komplikasi DM khsusnya untuk kemungkinan terjadinya luka kaki diabetik (Diabetic Foot Ulcer (DFU).
Sayangnya baik pasien maupun keluarga belum semuanya mengetahui dan memahami pentingnya melakukan pencegahan dan deteksi dini sebelum terjadi keparahan.
Advertisement
PJ Prolanis Puskesams Panggang II Gunungkidul Huji mengatakan saat ini sudah ada beberapa kejadian luka kaki pada pasien diabetes peserta prolanis di UPT Puskesmas Panggang II. “Sedangkan tenaga kesehatan di puskesmas masih sangat terbatas untuk melakukan kunjungan pada masing-masing pasien,” ujarnya belum lama ini.
Berdasarkan kondisi itulah sehingga Tim pengabdian dari STIKes Surya Global Yogyakarta dari Program Studi Keperawatan dan Program Studi Kesehatan Masyarakat, berkolaborasi dengan UPT Puskesmas Panggang II melalui hibah Kemendikbudristek Dikti Tahun 2023.
Kolaborasi ini untuk mengoptimalkan peran keluarga dalam strategi pencegahan dan deteksi dini luka kaki diabetik (diabetik foot ulcer) pada pasien diabetes peserta prolanis di wilayah UPT Puskesmas Panggang II Gunungkidul
Tim Pengabdian Masyarakat dari STIKes Surya Global Yogyakarta ini diketuai oleh Andri Setyorini mulai melaksanakan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat sejak Agustus hingga Oktober 2023 yang didampingi langsung oleh PJ Prolanis UPT Puskesmas Panggang II Gunungkidul.
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien diabetes dan keluarga dalam mengoptimalkan pencegahan dan deteksi dini Luka Kaki Diabetik atau Diabetic Foot Ulcer [DFU],” ujarnya seperti dalam keterangan Senin (11/9/2023).
BACA JUGA: JJLS Kelok 18 Dimulai Digarap, Warga Berharap Bisa Mengangkat Perekonomian
Kegiatan Pengabdian masyarakat ini melibatkan keluarga dan peserta prolanis di Wilayah kerja Puskesmas Panggang II Gunungkidul. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan beberapa kegiatan yang tentunya berkolaborasi dengan mitra yaitu UPT Puskesmas Panggang II Gunungkidul yaitu pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai Diabetik Foot Ulcer (DFU); pelatihan keluarga pendamping dalam melakukan deteksi dini Diabetik Foot Ulcer (DFU) secara sederhana menggunakan Ipswich Touch Test (IpTT); pelatihan senam kaki diabetic kepada pasien dan keluarga guna pencegahan resiko Diabetik Foot Ulcer (DFU); dan yang terakhir yaitu pemberdayaan dan pendampingan keluarga guna membantu keberlanjutan program guna deteksi dini dan pencegahan Diabetik Foot Ulcer (DFU).
Kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagian besar telah dilaksanakan dengan lancar, namun masih ada follow up terhadap kegiatan pelatihan Ipswich Touch Test (ITT) dan Senam Kaki Diabetik yang telah dilakukan oleh pasien dan keluarga secara mandiri di rumah. “Sehingga secara tidak langsung akan terbentuk kaderisasi guna pemberdayaan dan pendampingan keluarga pasien dengan diabetes mellitus dalam pencegahan Diabetik Foot Ulcer (DFU),” katanya.
Ia menyatakan kegiatan ini akan dilaksanakan minmal satu kali kunjungan per minggu selama 1 bulan secara door to door yang melibatkan tim pengabdian, PJ prolanis, pasien, dan keluarga. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik di Bantul dan Sleman Selasa 26 September 2023
- Rute Lengkap Trans Jogja! Jalur ke Prambanan, Bandara Adisutjipto Terminal Giwangan dan UGM
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 26September 2023
- Pengerjaan Konstruksi Tol Jogja-Solo Seksi 2 di Ringroad: Kendaraan dari Jombor dan Demak Ijo Dialihkan
- Digelar di JEC dan Datangkan Artis Nasional, MJE 2023 Bakal Lebih Meriah
Advertisement
Advertisement