Advertisement
Sejarah Prawirodirjan: Keberadaan Kampung Prawirodirjan, Bermula Dari Tempat Tinggal KRT Prawirodirja

Advertisement
JOGJA—Kampung Prawirodirjan merupakan satu dari tiga kampung di Kelurahan Prawirodirjan, Kemantren Gondomanan, Kota Jogja. Letaknya yang berdekatan dengan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menjadikan wilayah ini sebagai kawasan penyangga Sumbu Filosofi.
Nama Kampung Prawirodirjan berasal dari sejarah perkampungan yang berada di sekitar lokasi Ndalem Prawirodirja atau tempat tinggal KRT Prawirodirja. Ia merupakan suami dari BRAy Maduretno, salah seorang puteri dari Sri Sultan Hamengku Buwono IV. KRT Prawirodirja menjabat sebagai Bupati Nayaka Keparak Tengen.
Advertisement
"Bangunan Ndalem Prawirodirjan tersebut terletak di Jalan Ireda dan sekarang menjadi SMA Santa Maria Jogja," kata Pengurus LPMK Kelurahan Prawirodirjan Shodiq Ritwanto.
Bangunan yang ditempati SMA Santa Maria Jogja itu berlokasi di Jalan Ireda No.19 A Prawirodirjan. Dulunya tempat itu dihuni oleh KRT Prawirodirja. Seiring berjalannya waktu dan pergantian kepemilikan, bangunan kemudian difungsikan sebagai pusat pendidikan atau sekolah.
"SMA Santa Maria Jogja dulu tempat tinggalnya atau Dalem dan perubahan menjadi SMA karena peralihan kepemilikan, dulu mungkin ada kerabat dari Tumenggung Prawiradirja yang mengalihkan menjadi sekolah," ungkapnya.
BACA JUGA: Perubahan Tugu Pal Putih Membuat Wisatawan Memahami Sejarah Jogja
Prawirodirjan merupakan kampung terluas di kelurahan itu. Dua kampung lainnya yakni Sayidan dan Yudhonegaran yang juga punya sejarah serta keunikan masing-masing. Aktivitas kebudayaan, kesenian dan pariwisata sangat berkembang di kawasan ini.
"Kegiatan budaya kita setiap setahun sekali ada pementasan potensi yang ada di sini, kemudian kegiatan rutin di kampung itu ada kerja bakti pertemuan rutin warga juga jadi d salah satu media pertukaran informasi dari pemerintah dan masyarakat," kata Shodiq.
Menurut Shodiq, tiga kampung yang ada di Prawirodirjan punya keunggulan dan keunikan tersendiri. Kampung Prawirodirjan dikenal sebagai kampung toleran lantaran warga di sana punya latar belakang etnis, budaya, dan agama yang beragam.
"Kemudian Yudhonegaran itu kampung budaya dan di Sayidan dikenal dengan potensi wisatanya," jelas dia.
"Itu memang kita gali dari masing-masing wilayah, misalnya Yudhonegaran itu ada Dalem Yudho yang kemudian banyak menyajikan kesenian berhubungan dengan kebudayaan, ada juga perayaan yang berkaitan dengan budaya. Sayidan sebagai kampung wisata memang di sini ditetapkan oleh Pemkot lewat perwal," sambung Shodiq.
Di Prawirodirjan juga terdapat jembatan Sayidan yang menjadi ikon dari wilayah tersebut. Dulunya jembatan ini menjadi gerbang masuk pusat kota atau ibukota wilayah Kraton Yogyakarta dari sisi timur serta menjadi penghubung antara Kraton Yogyakarta dengan Puro Pakualaman.
Ornamen jembatan Sayidan memuat empat gapura yang membatasi empat kampung berbentuk benteng di masing-masing ujung sisi. Kampung tersebut diantaranya Kampung Sayidan, Kampung Ratmakan, Kampung Jagalan Beji, dan Kampung Bintaran Kulon.
Menurut Shodiq sebagai kawasan penyangga Sumbu Filosofi, masyarakat di Kampung Prawirodirjan berupaya melestarikan aktivitas budaya dan memaksimalkan potensi wilayah untuk meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat. Pihaknya berharap pengajuan kawasan Sumbu Filosofi nantinya juga berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke wilayah itu.
"Harapan kita tentu semakin banyak kunjungan dengan adanya penataan Sumbu filosofi dan bisa menarik banyak wisatawan dan pengunjung wawasannya jadi lebih terbuka serta kita bisa menikmati kue wisata yang ada," katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dikaitkan Kasus Korupsi BTS, Menpora Dito Sebut Ini Risiko Terjun di Dunia Politik
Advertisement

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa
Advertisement
Berita Populer
- Kurang Asupan Protein? Coba Konsumsi Ini
- Hotel Harper Malioboro Yogyakarta Jadi Juara Lomba Making Bed Competition 2023
- 18+ dari Pulang ke Uttara Hadir dengan Konsep Baru
- Kampung Wisata Kali Gajah Wong Mandiri Kelola Sampah
- Cuaca Sepanjang Hari Ini, Panas Terik Menyilaukan dengan Suhu sampai 31 derajat Celcius
Advertisement
Advertisement