Advertisement
Harga Beras di Bantul Masih Tinggi, Distribusi Beras Murah Bulog Belum Jelas
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Memasuki pertengahan September, harga beras di wilayah Bantul khususnya di Pasar Bantul terpantau masih tinggi. Meski begitu, beras stok dari Bulog yang dihargai lebih murah nyatanya sampai saat ini belum disalurkan.
Salah satu pedagang beras Pasar Bantul, Dwi Nur Arifin, mengatakan saat ini harga beras di kiosnya paling murah Rp13.000 untuk beras wangi dan IR64 dari Purworejo. “Paling mahal Rp15.000, itu jenis C4 tapi sudah dipisah menirnya,” ujarnya, Jumat (15/9/2023).
Advertisement
Harga beras ini menurutnya termasuk mahal. Pada kondisi normal, harga beras yang dijualnya biasanya mulai dari Rp10.000 untuk yang paling murah. “Kalau dilihat dari keadaannya wajar, soalnya panennya juga banyak yang gagal,” kata dia.
BACA JUGA: Operasi Pasar Digencarkan di DIY untuk Menekan Harga Beras
Naiknya harga beras ini menurutnya sudah berlangsung sejak awal tahun ini dan hingga saat ini belum ada penurunan. Kenaikan harga beras ini juga berpengaruh pada permintaan. “Berpengaruh. Pembeli carinya yang murah, enak. Tetapi kondisinya kayak begini berasnya mahal,” ungkapnya.
Terkait dengan beras dari Bulog yang akan disalurkan ke pasar-pasar dengan harga yang lebih murah, ia mengaku para pedagang memang sudah didata, namun belum menerima barangnya sampai saat ini. “Kemaren baru didata. Kurang tahu datangnya,” paparnya.
Dari indormasi yang dia dapat, beras dari Bulog itu dibungkus dalam kemasan 5 kg dan setiap pedagang mendapat kuota maksimal 50 penerima. “Harganya Rp10.200 kalau tidak salah. Saya juga ikut ngambil [didata],” katanya.
Pedagang beras Pasar Bantul lainnya, Maryati, menuturkan pihaknya juga sudah mendaftar beras dari Bulog tersebut. “Tapi belum tahu barangnya seperti apa, cuma baru didaftari untuk membeli. Bisanya cuma 2,5 kuintal,” paparnya.
Seperti halnya pedagang lainnya, ia juga mengeluhkan harga beras yang belum turun. Adapun beras di kiosnya dijual dengan harga di kisaran Rp12.000 hingga Rp15.000. “Pembelinya juga menurun, paling orang beli hanya 2kg-5kg, yang beli banyak ga ada kalau mahal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bila Terbukti Melakukan Karhutla, Menko Polkam Ancam Cabut Izin Usaha Perusahaan
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Jogja Berjuang Turunkan Angka Perokok Anak dan Remaja
- Harga Daging Ayam dan Cabai di Sleman Mulai Turun, Telur Masih Tinggi
- Sawah di Ngemplak Pakai Teknologi Gamahumat, Jumlah Bulir Padi Meningkat 62 Persen
- Pengadaan Mobil Dinas Bupati Sleman Masih Tunggu Kesiapan Penyedia
- Keberadaan Perbankan Untuk Dorong Perkembangan UMKM di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement