Advertisement
Komisioner Bawaslu DIY Sutrisnowati: Teguh Perjuangkan Peran Perempuan
Komisioner Bawaslu DIY, Sutrisnowati. - Istimewa
Advertisement
JOGJA—Di periodenya yang kedua sebagai komisioner Bawaslu DIY, Sutrisnowati masih konsisten memperjuangkan partisipasi perempuan dalam Pemilu. Partisipasi tersebut didorong Sutrisnowati khususnya dalam hal pengawasan.
Bagi dia, tak ada Pemilu tanpa partisipasi perempuan. Prinsip itu masuk akal, lantaran lebih dari separuh pemilih di DIY adalah perempuan. “Jumlah pemilih perempuan ini lebih dari 50 persen di DIY, jadi kalau mereka tak berpartisipasi maka Pemilu bisa dikatakan tidak berhasil,” kata dia, Jumat (8/9/2023).
Advertisement
Perempuan tak hanya jadi kunci keberhasilan penyelenggaraan Pemilu, tetapi juga demokrasi dan berbagai kebijakan publik lainnya. Prinsip mendorong partisipasi perempuan dalam Pemilu dipegang Sutrisnowati sebelum ia menjadi komisioner Bawaslu DIY. Perempuan kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, Juni 1976 yang akrab dipanggil Wati ini sejak kuliah sudah banyak berkecimpung di persoalan perjuangan gender.
“Saya memperjuangkan partisipasi perempuan dalam Pemilu ini bukan baru-baru ini saja. Sejak dulu saat aktif kuliah di Fakultas Hukum, UII. Lalu juga saat bekerja di NGO [non-government organization] yang juga turut memperjuangkan hak-hak perempuan,” ucap dia.
Wati menilai kondisi perempuan dalam Pemilu mengalami peningkatan, terutama sejak diberlakukannya kuota untuk calon legislatif minimal 30% diberikan ke kaum hawa ini. “Meskipun sudah membaik, harus tetap terus ditingkatkan agar kesetaraan ini segera terwujud, apalagi Pemilu ini ruang yang cukup strategis mengadvokasi perempuan,” terangnya.
BACA JUGA: Kampanye di Sekolah Jadi Hal Baru, Bawaslu DIY: Harus Tertib dan Aman
Menurut dia, Pemilu saat ini masih menyimpan nilai maskulinitas yang cukup tinggi. “Nilai-nilai maskulinitas itu harus semakin dikikis dengan mengajak perempuan untuk berpartisipasi, apapun bentuknya dan bagaimanapun caranya,” tegasnya.
Perempuan yang pernah menjadi dosen tamu di UKDW dan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta ini menilai Pemilu adalah momentum penting bagi perempuan. “Karena hasil dari Pemilu ini nantinya membuat kebijakan entah di eksekutif atau legislatif, sehingga bisa didorong para kandidat ini untuk memperjuangkan hak-hak perempuan,” kata perempuan yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Ombudsman DIY ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sidang Perdana Cerai Atalia-Ridwan Kamil Digelar, Keduanya Tak Hadir
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Selidiki Penganiayaan Sajam di Depok Sleman, Korban Luka
- Dishub Bantul Prediksi Puncak Arus Nataru 24 Desember
- Jogja Wajib Kelola Sampah Organik di Kelurahan Mulai 2026
- Bantul Tuntaskan Proyek Jalan dan Normalisasi Drainase Sebelum 2026
- Bantul Perkuat Asistensi Keuangan Kalurahan Pasca Kasus Wonokromo
Advertisement
Advertisement



