Advertisement

Promo November

Volume Sampah Terus Menggunung, 10 Kalurahan di Kulonprogo Ini Justru Belum Punya Bank Sampah

Andreas Yuda Pramono
Senin, 18 September 2023 - 14:57 WIB
Arief Junianto
Volume Sampah Terus Menggunung, 10 Kalurahan di Kulonprogo Ini Justru Belum Punya Bank Sampah Ilustrasi pengelolaan sampah melalui bank sampah - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo mencatat masih ada 30 kalurahan di Kulonprogo yang belum memiliki bank sampah. Padahal bank sampah dapat menjadi salah satu sarana untuk mengurangi pasokan sampah ke tempat pemrosesan akhir (TPA) Banyuroto.

Kepala DLH Kulonprogo, Sumarsana mengatakan bahwa dari satu kelurahan dan 87 kalurahan di Kulonprogo, baru ada 58 kalurahan yang memiliki bank sampah. “Di Kulonprogo baru ada 58 kalurahan yang memiliki bank sampah. Dari itu ada sebanyak 126 bank sampah,” kata Sumarsana dihubungi, Senin (18/9/2023).

Advertisement

Sumarsana merinci di Kapanewon Temon terdapat 10 kalurahan belum memiliki bank sampah, yakni di Wates, Panjatan, dan Samigaluh masing-masing ada tiga kalurahan, kemudian di Galur ada empat, di Lendah dan Sentolo masing-masing ada dua.

Di Kapanewon Kokap, Girimulyo, dan Nanggulan masing-masing ada satu kalurahan belum memiliki bank sampah. Terakhir di Pengasih dan Kalibawang sudah semua kalurahan memiliki bank sampah.

Dalam pendirian bank sampah, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membentuk lembaga. Beberapa orang yang memiliki persamaan visi atau kepedulian dapat membentuk suatu lembaga. Dari pengurus lembaga tersebut dapat mengadakan sosialisasi kepada masyarakat. “Setelah ada kesepakatan dengan semua pihak baik pengurus atau kelompok dengan masyarakat selaku calon nasabah kemudian dapat minta surat keputusan [SK] dari lurah untuk legalitas kelompok bank sampahnya. Kemudian diregistrasi ke DLH,” katanya. 

Menurut Sumarsana peran bank sampah penting karena berperan untuk ikut melakukan diseminasi informasi atau edukasi nasabahnya guna memilah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga masing-masing. “Harapannya setiap kalurahan minimal ada satu bank sampah. Soalnya penting untuk jadi sarana mengedukasi masyarakat,” ucapnya.

BACA JUGA: 17 Lokasi dan Alamat Bank Sampah di Kota Jogja

Guna mendorong pertumbuhan bank sampah, DLH Kulonprogo terus melakukan sosialisasi di masyarakat. Dia juga mengatakan terdapat satu bank sampah induk di Kulonprogo. Bank sampah tersebut terletak di Kalurahan Sendangsari, Pengasih.

“Namanya Bank Sampah Dhuawar Sejahtera [DS] Sendangsari. Dari sisi pengelolaan dan pengembangan kami pandang baik karena kapasitasnya sebagai bank sampah induk dan yang memprakarsai bank sampah unit yang tersebar di Kulonprogo,” lanjutnya.

Penasihat Bank Sampah Induk (BSI) Dhuawar Sejahtera, Danarta, mengatakan bank sampah tersebut dikelola oleh kelompok masyarakat dan telah mendapat SK lurah serta nomor register dari DLH setempat. "SK Lurahnya per 25 Agustus 2016 kalau nomor register dari DLH per tahun 2018. Di Bank Sampah Dhuawar ada sembilan orang yang mengelola," kata Danarta. 

Danarta menjelaskan Bank Sampah Dhuawar Sejahtera juga mendapat dukungan dari pemerintah kalurahan setempat seperti adanya regulasi berupa peraturan kalurahan tentang bank sampah yang masuk menjadi lembaga kemasyarakatan kalurahan. Selain itu juga ada alokasi dana untuk pengelolaan lingkungan hidup bersama bank sampah.

Bank Sampah Dhuawar Sejahtera membuka layanan setiap hari dengan jenis layanan meliputi sedekah sampah, tabungan sampah, dan jual beli sampah. Dalam satu bulan, rata-rata, BSI Dhuawar Sejahtera dapat menerima satu ton sampah baik organik maupun anorganik.

"Bank Sampah Induk [BSI] Dhuawar juga menjadi tempat penelitian skripsi, tempat outing class, dan studi banding. Bahkan BSI Dhuawar Sejahtera juga memiliki 32 bank sampah unit yang tersebar di tujuh kapanewon," katanya.

Di lain pihak, Lurah Sendangsari, Suhardi, mengatakan bahwa pihaknya telah mengalokasikan anggaran khusus untuk mengelola sampah. Pengelolaan sampah tersebut salah satunya mewujud dalam monitoring dan evaluasi serta pelatihan tertentu yang perlu menghadirkan narasumber. "Ke depan sampah harus sudah selesai di tingkat kalurahan," kata Suhardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement