Advertisement
Program Rumat Sampah Dari Rumah Mampu Atasi Masalah Sampah di Purwokinanti Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Purwokinanti, Kemantren Pakualaman, Kota Jogja menjadi salah satu kelurahan yang berhasil menangani permasalahan sampah. Dalam upaya ini, Kelurahan Purwokinanti mengembangkan inovasi Rumat Sampah Dari Rumah.
Lurah Purwokinanti, Moch Ismali, menjelaskan program Rumah Sampah Dari Rumah mengharuskan semua warga mengelola atau memilah sampah dari rumah masing-masing. “Rumah tangga sudah memilah sampahnya menjadi organik, anorganik dan residu,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Advertisement
BACA JUGA: Waspada! Enam Bulan Terakhir Ada 272 Kasus DBD di Sleman
Kemudian pendistribusian sampah yang sudah terpilah ini dibagi sesuai jenisnya. Untuk sampah organik, warga mengelolanya sendiri dengan beberapa metode seperti biopori, biopori jumbo, ember tumpuk, lubang sisa dapur (lusida) hingga pembuatan pupuk organik cair dengan ecoenzim.
“Lalu untuk sampah anorganik, kami mempunyai bank sampah di setiap RW. Ada 10 RW, masing-masing mempunyai bank sampah. Jadi harapannya sampah dari anorganik disalurkan sebagai nasabah bank sampah di masing-masing RW,” paparnya.
Kemudian untuk sampah residu, Kelurahan Purwokinanti memiliki sejumlah penggerobak transporter yang tersebar di setiap RW. “Minimal ada satu transporter di setiap RW. Mereka mengambil sampah-sampah yang sudah terpilah dari warga untuk dibawa ke depo mobile atau truk penjemput,” katanya.
Truk penjemput standby di depan kantor kelurahan untuk menerima sampah residu dari warga. Truk tersebut kemudian membawa sampah warga ke TPS3R Kota Jogja. “Jadi sampah yang diangkut berkurang, karena sudah dipilah,” ungkapnya.
Pada awal-awal penerapan sistem transporter, Purwokinanti difasilitasi Kadipaten Pakualaman untuk bekerja sama dengan Kelompok Pengelolaan Sampah (Kupas) Panggungharjo, Sewon, Bantul. “Kotnraknya sudah berakhir, sekarang diambil alih oleh DLH [Dinas Lingkungan Hidup] Kota Jogja,” ujarnya.
Dengan program Rumat Sampah Dari Rumah ini, seluruh warga dilibatkan untuk berkontribusi dalam pengelolaan sampah. Semua jenis sampah baik organik, anorganik dan residu bisa tertangani dengan baik dengan pos pengelolaan masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Sekolah, Penyaluran MBG di Gunungidul Dirapel Seminggu Sekali
- Kuasa Hukum Mbah Tupon Kumpulkan Bukti Sidang Pidana Kasus Dugaan Mafia Tanah
- BPJS Kesehatan PBI Milik 6.600 Warga Kulonprogo Non-Aktif, Ini Penyebabnya
- Rasulan dan Hajatan Jadi Penyumbang Inflasi di Gunungkidul
- Pemkab Sleman Beri Penghargaan Atlet Popda 2025
Advertisement
Advertisement