Advertisement
Ganti Dwaja Prajurit Pakualaman Padukan Tradisi dan Hiburan

Advertisement
JOGJA—Kadipaten Pakualaman bersama Dinas Pariwisata DIY kembali menggelar upacara adat Ganti Dwaja, Sabtu (20/9/2025). Prosesi yang merupakan pergantian bregada jaga ini rutin digelar setiap 35 hari sekali atau bertepatan dengan Sabtu Kliwon dalam kalender Jawa.
Sejak siang hari, halaman Pura Pakualaman sudah dipadati masyarakat yang ingin menyaksikan rangkaian acara yang dimulai dengan penampilan Jathilan RGJ Reborn dari Kulonprogo. Atraksi tersebut langsung menyedot perhatian penonton, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Advertisement
Menjelang sore, perhatian publik tertuju pada puncak acara, yakni prosesi Ganti Dwaja. Dalam momen ini dilakukan pergantian prajurit jaga atau bregada di Kadipaten Pakualaman. Kirab bregada yang berkeliling kompleks Pura Pakualaman menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Koordinator atraksi wisata budaya Kadipaten Pakualaman, RM Donny Megananda, menjelaskan bahwa Ganti Dwaja digelar sebagai bentuk penghormatan atas hari kelahiran tahun Jawa KGPAA Paku Alam X yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur DIY.
“Pada prinsipnya, beliau ingin setiap hari kelahiran dalam hitungan Jawa diperingati dengan berbagai macam acara. Tidak hanya hari ini, rangkaian sudah berlangsung sejak kemarin,” ujar Donny, Sabtu (20/9/2025).
BACA JUGA: Polres Bantul Beberkan Kasus Perkosaan Remaja 17 Tahun oleh 3 Pemuda
Sehari sebelumnya, kegiatan diisi dengan sarasehan untuk abdi dalem dan diskusi budaya terbuka untuk masyarakat umum. Topik yang dibahas antara lain macapat dan karawitan. “Jadi, upacara adat Ganti Dwaja ini sebenarnya adalah puncak dari rangkaian peringatan Sabtu Kliwon tersebut,” imbuh Donny.
Dalam prosesi kali ini, pasukan plangkir yang mengenakan pakaian hitam resmi menggantikan tugas pasukan Lombok Abang yang sebelumnya berjaga. Pergantian prajurit ini menjadi simbol kelanjutan tradisi yang dijaga secara turun-temurun di lingkungan Kadipaten Pakualaman.
Tidak hanya prosesi adat, masyarakat juga mendapat suguhan hiburan melalui atraksi budaya yang difasilitasi Dinas Pariwisata DIY. Menurut Donny, atraksi yang ditampilkan dipilih dari lima kabupaten/kota di DIY dengan pertimbangan unik, menarik, dan digarap secara serius oleh para pelaku seni.
“Seperti RGJ Reborn, mereka menampilkan kreasi baru dalam jathilan. Jadi bukan sekadar jathilan biasa, tapi ada sentuhan baru yang membuat penampilannya lebih segar,” jelasnya.
Perancang kreatif Ganti Dwaja, Agoes Kencrot, menambahkan bahwa acara ini juga menjadi ruang penting bagi kelompok seni rakyat untuk menunjukkan karya mereka. Terlebih, terdapat banyak kelompok seni yang tersebar di berbagai wilayah DIY.
“Dengan adanya acara ini, mereka punya kesempatan tampil di panggung besar. Tentu ini membanggakan bagi para pelaku seni di kabupaten maupun kota,” katanya.
Ia menegaskan, melalui kegiatan ini hubungan antara Kadipaten Pakualaman dan masyarakat semakin erat. “Yang jelas, Kadipaten Pakualaman dan masyarakat bisa nyawiji, bersatu untuk mewujudkan Jogja Istimewa. Tradisi berjalan, tapi rakyat juga ikut terlibat secara aktif,” kata Agoes.
Menariknya, agenda bulan depan dipastikan berlangsung lebih besar. Rencananya, Ganti Dwaja selanjutnya akan menghadirkan pertunjukan wayang sebagai tambahan hiburan. “Tapi teknisnya masih akan dibahas lebih lanjut. Yang jelas, akan lebih meriah dari bulan ini,” ungkapnya. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Prabowo Targetkan 73 Persen Sekolah Miliki Smart TV di Tahun Pertama
Advertisement

Wisata ke Hanoi Vietnam Paduan Sejarah dan Budaya, Ini Rekomendasinya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks dari Stasiun Kutoarjo-Stasiun Tugu, Hari Ini
- Jadwal DAMRI ke Bandara YIA Hari Ini, Jogja-Purworejo-Kebumen
- KA Bandara YIA dan Xpress Hari Ini, Paling Pagi Pukul 04.20 WIB
- Siap-siap, Hari Ini Warga Sedayu dan Kota Jogja Kena Mati Listrik
- Dinas Budaya Bantul Ajukan Dua Warisan Budaya Tak Benda
Advertisement
Advertisement