Advertisement
Investasi di Bantul Sudah Tercapai 80 Persen dari Total Target Rp394 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul terus mengupayakan pertumbuhan investasi di wilayah Projo Tamansari. Melalui berbagai inovasi yang dikembangkan, hingga September ini capaian investasi sudah sebesar 80% dari total yang ditargetkan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Annihayah, menjelaskan tahun 2023 ini target realisasi investasi Bantul sebesar Rp394 miliar. “Saat ini [September] sudah tercapai 80 persen,” ujarnya, Selasa (19/9/2023).
Advertisement
Adapun beberapa sektor yang berkontribusi cukup signifikan diantaranya perumahan, trading, perdagangan umum serta industri yang berkaitan dengan ekonomi kreatif. “Terget itu disesuaikan dengan potensi yang terekam di dalam sistem OSS [Online Single Submission],” katanya.
BACA JUGA : Pertemukan OPD dan Pengguna Layanan, DPMPTSP Tingkatkan Pelayanan Publik
Untuk mengupayakan pertumbuhan investasi, DPMPTSP Bantul mengembangkan sejumlah inovasi. Pertama yakni Geplak atau Gerakan Pendampingan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). “Kami memetakan data di OSS, investasi yang tergolong besar, kami undang untuk pendampingan dalam LKPM,” katanya.
Pendampingan ini bisa berlangsung beberapa hari, dengan harapan laporan dapat diterima oleh sistem dan terverifikasi benar. “Melalui pendampingan seperti itu kita ingin melihat apakah di dalam kinerja Perusahaan itu ada kendala dari sisi SDM, permodalan, penyediaan bahan baku,” katanya.
Ketika permasalahan sudah teridentifikasi, maka pihaknya bisa menindaklanjutinya dengan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk dapat bekerja sama menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Ia mengakui realisasi investasi yang sebelumnya masih fluktuatif, kini setelah ada pendampingan, sejak 2021 sudah melampaui target. “Tahun ini juga kami kejar agar realisasi investasi tidak naik-turun, tapi dapat memenuhi target,” paparnya.
BACA JUGA : Selama 2022, Capaian Investasi di Bantul Tembus Rp484 Miliar
Saat ini DPMPTSP Bantul juga tengah mengembangkan Adrem Manis, yakni Administrasi Izin Reklame melalui Geographical Information System (GIS). Melalui sistem ini, pengusaha reklame dapat memantau perizinan yang terkoneksi dengan peta.
“Jadi bisa dilihat untuk permohonan reklame, titik-titik mana yang akan dimohonkan. Nantinya kondisi reklame yang eksisting maupun baru akan dikerjakan bisa dicek. Ini sekaligus fasilitasi pengawasan reklame baik oleh masyarakat maupun pengawas izin reklame. Bisa diakses di website kami, tapi saat ini masih dikembangkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
Advertisement