Advertisement

Ditanya soal Prabowo Jadi Bacapres, Begini Pesan Gus Miftah

Catur Dwi Janati
Rabu, 20 September 2023 - 19:47 WIB
Arief Junianto
Ditanya soal Prabowo Jadi Bacapres, Begini Pesan Gus Miftah Gus Miftah. - instagram

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah secara tegas meminta Bacapres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto untuk bisa menghargai guru mengaji bila terpilih jadi Presiden. 

"Yang menjadi persoalan di bangsa ini adalah guru mengaji belum mendapat perlakuan dan penghargaan yang layak dari pemerintah," kata Gus Miftah di acara Sarapan Bareng 1.000 Guru Ngaji se-DIY di Hotel Prima SR, Sleman, Rabu (20/9/2023).

Advertisement

Gus Miftah menceritakan pengalamannya yang pernah menjadi guru privat untuk mengajar baca Al-Qur'an. Kala itu dia dibayar Rp30.000 per bulan untuk sekitar 12 kali pertemuan.

Padahal kata Gus Miftah, orang yang mengundangnya punya banyak anjing yang diberi makan mahal dan dilatih oleh instruktur khusus. "Saya lihat anjingnya dikasih makan daging, dikasih makan yang mungkin gaji saya satu bulan itu tidak mencukupi untuk membayar makanan anjing," tuturnya.

"Anjing itu punya pelatih, waktu itu di tahun 2000 sekian itu satu bulan dibayar Rp1,5 juta. Coba anda bayangkan, guru ngaji dibayar satu bulan Rp30.000, gurunya anjing itu satu bulan dibayar Rp1,5 juta. Di situ kadang saya merasa sedih," imbuhnya.

BACA JUGA: Lima Hari Sekolah Bikin TPA Kehabisan Murid, Guru Ngaji Curhat ke Prabowo

Dalam perjalanannya, Gus Miftah banyak menemui fakta yang sama yakni belum ada penghargaan yang cukup memadai bagi para guru mengaji. Padahal menurut Gus Miftah keberadaan guru ngaji sangatlah penting. "Mereka ini lah yang paling layak mendapat gelar pahlawan tanpa tanda jasa. Mengajar tanpa pamrih, dari satu ke pelosok ke pelosok yang lain," kata dia.

Harapan Gus Miftah, guru mengaji bisa lebih dihargai ketika mereka dituntut untuk membangun moralitas bangsa dari usia dini. "Maka hari ini saya pribadi menuntut pak Prabowo untuk menjadi Presiden. Supaya kedepan bisa lebih menghargai para guru ngaji," tegasnya.

Tuntutan Gus Miftah pun ditanggapi Prabowo Subianto setelahnya. Ketua Umum Partai Gerindra tersebut tak menampik bila guru mengaji telah banyak berjasa dalam mengajar dan membimbing anak-anak, khususnya di bidang agama. "Dalam rangka membentuk anak-anak yang bermoral, anak-anak yang berakhlak," ungkapnya.

"Karena memang sesungguhnya kelemahan bangsa kita justru sering di situ. Kadang-kadang semakin pandai, semakin pintar, semakin kaya, semakin tinggi pangkat, semakin aneh-aneh kelakuannya, semakin akhlaknya kita juga bingung melihatnya," tambahnya.

Prabowo juga membahas kesejahteraan yang disinggung Gus Miftah soal kesejahteraan guru mengaji. Pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan tersebut menilai akar permasalahan bangsa adalah ekonomi.

"Ekonomi berurusan dengan kekayaan bangsa dan rakyat, ekonomi berurusan dengan bagaimana kita mengolah, menjaga dan membagi kekayaan yang dimiliki sebuah bangsa," tandasnya.

Prabowo ingin kilang-kilang, pabrik-pabrik penyulingan, pabrik-pabrik pengolahan ada di Indonesia. Supaya ada puluhan ribu pabrik hilir dan semua masyarakat bisa bekerja tidak dengan upah murah, tapi bisa dapat kehidupan yang terhormat. "Supaya ada uang, pemerintah bisa memberi gaji yang baik untuk guru-guru di Indonesia," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Wakil Ketua DPR Sebut Keputusan Soal Pengangkatan CPNS Diputuskan Pekan Depan

News
| Jum'at, 14 Maret 2025, 12:07 WIB

Advertisement

alt

Hagia Sophia, Bangunan 17 Abad Dulu Gereja yang Kini Jadi Masjid

Wisata
| Jum'at, 14 Maret 2025, 04:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement