Advertisement
Lima Hari Sekolah Bikin TPA Kehabisan Murid, Guru Ngaji Curhat ke Prabowo

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Bacapres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto mendapat curhatan guru mengaji soal lima hari sekolah yang membuat anak-anak didik mereka tidak bisa mengikuti kegiatan TPA/TPQ.
Curhatan tersebut disampaikan oleh salah satu peserta Sarapan Bareng 1000 Guru Ngaji se-DIY di Hotel Prima SR, Rabu (20/9/2023). "Anak sekolah sampai setengah empat, jam tiga. Madrasah-madrasah yang dimulai jam satu, TPA yang dimulai jam tiga sekarang habis tidak ada muridnya," kata peserta tersebut.
Advertisement
"Alasannya karena ada tugas dari sekolah dan sekokah pulangnya sudah sore."
Peserta tersebut melanjutkan, guru mengaji mengajar secara sukarela dan kerja keras. Namun, kini madrasah atau TPA tempat anak belajar agama justru tidak ada muridnya. "Kami sebagai guru-guru mengaji yang peduli dan ikhlas lillahi ta'ala tanpa pamrih, tanpa peduli apapun, tanpa bayaran apapun, tetapi sekarang ini sudah kami kerja keras dengan keikhlasan, yang mengaji malah tidak ada," ungkapnya.
Lantas guru mengaji tersebut bertanya kepada Prabowo, apa yang bakal ia lakukan untuk mengatasi persoalan ini. "Apa yang Anda kerjakan nanti, nyuwun sewu pak Prabowo ketika menjadi Presiden," tanyanya.
BACA JUGA: Ditanya Apakah SBY Bakal Jadi Tim Pemenangan, Prabowo : Ngarang Aja, Beliau Senior
Curhatan guru mengaji ini pun lantas ditanggapi oleh Prabowo. Dampak dari lima hari sekolah ini, dinilai perlu didiskusikan. "Saya kira ini catatan yang bagi kami nanti perlu didiskusikan. Memang kadang-kadang kita melihat satu tujuan tidak melihat dampaknya kepada yang lain," kata pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan tersebut.
Prabowo juga mengungkapkan ide soal kemungkinan hari-hari tertentu yang diwajibkan untuk pendidikan agama. "Nanti kita cara jalannya, apakah nanti mungkin ada kerja sama, umpamanya khusus untuk sekolah-sekolah agama dibikin saja, bisa juga bikin program, mungkin program wajib. Mungkin pada hari-hari tertentu ya wajib aja pendidikan agama dan lain sebagainya," ungkapnya.
Selain itu Ketua Umum Partai Gerindra tersebut juga menyinggung soal strategi twining sekolah. Langkah ini membuat sekolah memiliki ikatan kerja sama dengan madrasah atau sekolah agama.
"Bisa kita lakukan nanti, apakah mungkin twining, sekolah A harus ada ikatan kerja sama dengan madrasah, dengan sekolah-sekolah agama sehingga nanti ya dibikin program. Ada sekian jam dia wajib ke sekolah itu yang tidak berjauhan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Status Ridwan Kamil Belum Ditentukan dalam Kasus Korupsi BJB, KPK: Masih sebagai Saksi
Advertisement

Masjid Sultan Eyup, Masjid di Istanbul yang "Dijaga" Sahabat Nabi Muhammad SAW
Advertisement
Berita Populer
- Dugaan Korupsi Wifi Diskominfo Sleman, Polresta Periksa 10 Saksi
- Polres Bantul dan Wartawan Bersinergi Berbagi Takjil di Bulan Ramadan
- Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Bantul Dirikan 75 Pos Banjir dan Longsor
- Seorang Satpam SMA di Sleman Ditangkap karena Diduga Suplai Senpi untuk KKB
- Pemkab Bantul Larang Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran 2025
Advertisement
Advertisement