Advertisement
Redam Konflik Sosial Jelang Pemilu 2024, Deteksi Dini Konflik Digencarkan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Deteksi dini potensi konflik dilakukan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kemantren Mergangsang, Jumat (22/9/2023).
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya konflik sosial di Kemantren Mergangsang menjelang Pemilu 2024 hingga untuk mengantisipasi peredaran narkoba yang meresahkan masyarakat.
Advertisement
Tak hanya itu, deteksi dini konflik sosial itu juga untuk menyikapi pembuangan sampah liar di wilayah tersebut. Pasalnya, pembuangan sampah liar dapat memunculkan gesekan antar masyarakat.
“Kami mengantisipasi potensi gesekan-gesekan itu dengan melakukan sosilisasi bersama, agar masyarakat juga dapat paham berbagai masalah yang ada dan dapat bersama-sama menghndarinya,” jelas Ketua FKDM Mergangsan Harris Syarif Usman, Sabtu (23/9/2023).
BACA JUGA: Kesbangpol DIY Dorong Mahasiswa Minimalkan Potensi Konflik
Selain melakukan edukasi, jelas Harris, FKDM Merangsang juga melakukan pemantauan terhadap potensi-potensi konflik yang dapat timbul di tengah masyarakat.
"Kami bekerja di lapangan membantu pemerintah atau bisa dibilang menjadi intel. Kami bersedia memberikan informasi terhadap gangguan ataupun ancaman, agar konflik teratasi dengan baik," katanya.
Harris menjelaskan deteksi dini konflik dilakukan semata-mata untuk mencegahnya terjadi saja. “Kalau potensi sudah diketahui, tentu langkah-langkah cepat dapat dilakukan untuk meredam konflik muncul. Caranya tentu dengan beragam, dari memusyawarahkan dengan baik-baik hingga menggandeng pihak aparat penegak hukum,” ujarnya.
Ketentraman dan kedamaian, lanjut Harris, jadi tujuan utama kegiatan-kegiatan yang dilakukan FKDM Mergangsang. “Apalagi menjelang Pemilu, perbedaan pendapat saja bisa timbul gesekan. Sehingga ini perlu ada pihak penengah, untuk mewujudkan ketentraman dan kedamaian bersama,” ungkapnya.
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Kesbangpol Kota Jogja Bernadus Bayu Laksmono menjelaskan kehadiran FKDM ini juga ada di seluruh kemantren di wilayahnya. “Kami melakukan pembinaan melalui FKDM ini agar tercipta situasi kondusif di tengah masyarakat dengan mengutamakan antisipasi konflik yang ada,” jelasnya.
Bayu menjelaskan FKDM tidak bertindak sendirian dalam meredam potensi konflik, dimana perannya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak lainnya. “Mereka akan dibantu kelurahan dan kemantren untuk bersinergi dengan Polsek dan Koramil dalam mencegah atau jika terjadi konflik di wilayahnya," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- IPM di Kota Jogja Tertinggi Nasional, Penurunan Ketimpangan Pendapatan Jadi Tantangan
- Cegah Kekerasan Seksual, RSA UGM Punya Sistem Pengawasan Berlapis
- Dugaan Pungli PTSL Dukuh Gandekan, Bupati Bantul Janji Keputusan Segera Keluar
- Kembali ke Maguwoharjo PSS Sleman Dikalahkan Dewa United, Pelatih Singgung Kinerja Wasit
- Pantai di Gunungkidul Ramai, Wisatawan Diminta Berhati-Hati
Advertisement