Advertisement

Promo November

Belajar Toleransi Beragama, Pemimpin Muda Komunitas Muslim Australia Datangi Wihara Karangdjati

Media Digital
Selasa, 26 September 2023 - 17:27 WIB
Arief Junianto
Belajar Toleransi Beragama, Pemimpin Muda Komunitas Muslim Australia Datangi Wihara Karangdjati Peserta AIMEP 2023 saat berkunjung ke Vihara Karangdjati, Selasa (26/9/2023) - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

SLEMAN—Sebanyak 14 pemimpin muda komunitas muslim Australia mengunjungi Wihara Karangdjati, Sleman, Selasa (26/9/2023) siang. Peserta program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia (AIMEP) 2023 ini belajar mengenai perkembangan toleransi antarumat beragama.

AIMEP berfokus pada pertukaran dan dialog antarwarga yang bertujuan menghapus stereotipe, membangun pemahaman yang lebih dalam tentang komunitas dan masyarakat masing-masing, serta mendorong kolaborasi dan hubungan yang langgeng.

Advertisement

Delegasi AIMEP Australia yang berpartisipasi dalam kunjungan ini termasuk para pemimpin komunitas dari Melbourne, Sydney, Perth, dan Gold Coast. Mereka merupakan para pemimpin pemuda, pengusaha, praktisi kesehatan mental, guru, pengacara, dan orang-orang yang bekerja di bidang pemberdayaan perempuan.

Delegasi ini sempat mengunjungi organisasi dan lembaga-lembaga penting termasuk Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Masjid Istiqlal, sebelum akhirnya mengunjungi Wihara Karangdjati di Sleman. Di Wihara Karangdjati, delegasi ini mendapatkan penjelasan terkait dengan perkembangan Ahmadiyah, Konghucu, Budha dan penghayat kepercayaan.

Di depan delegasi, perwakilan Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin), Eka Putra menjelaskan jika Konghucu di DIY belum banyak berkembang lantaran masih terbatasnya ruang gerak pemuda Konghucu di DIY.

Meski demikian, banyak pihak datang ke pihaknya untuk mempelajari terkait dengan Konghucu. "Tidak hanya mahasiswa dari UIN Sunan Kalijaga, tetapi juga dari UGM dan Sanata Darma," katanya.

BACA JUGA: Fakta Unik Jepang, Negara Seribu Vending Machine

Sementara itu, Ketua Wihara Karangdjati sekaligus Pembina Masyarakat Buddha Kota Jogja, Totok Tejamano memilih memaparkan mengenai sejarah berdirinya Wihara Karangdjati. Selain itu, Totok juga mengungkapkan mengenai aktivitas dari Vihara Karangdjati yang tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga untuk kegiatan lintas agama.  "Di sini sering dijadikan tempat diskusi antaragama," terangnya.

Di sisi lain, Totok menjelaskan ada kesulitan yang dialami oleh pihaknya terkait pendidikan agama Budha di tingkat sekolah. Sebab, ada keterbatasan guru agama Budha. "Ini yang kami hadapi. Secara garis besar, umat Buddha di sini hidup rukun," ucapnya.

Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia, Steve Scott mengatakan, jika hubungan antarmasyarakat yang terjalin melalui AIMEP membangun pemahaman yang lebih besar antara Indonesia dan Australia dan memperkaya kedua komunitas. "Ini menjadi kesempatan bagi para pemimpin muda untuk merasakan secara langsung kehidupan masyarakat multikultural di Indonesia dan Australia," katanya.

Seorang peserta AIMEP, Mifrah Mahroof memgaku mendapatkan pengalaman baru dari program ini. Karena selama di Indonesia banyak mendapatkan banyak gambaran terkait dengan kerukunan umat beragama di Indonesia. "Ke depan saya ingin kembali lagi dan sebuah tantangan bagi kami untuk mengaplikasikannya di negara kami," katanya.

Peserta AIMEP lainnya, Oz Malik mengaku kagum dan tertarik dengan bagaimana kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.  "Sangat mengagumkan terkait dengan kerukunan beragama di sini. Kami berharap ke depan pemerintah dan masyarakat kami lebih aware juga terkait dengan perbedaan," ucap Oz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement