Advertisement

Promo November

Punya Potensi dan Kualitas yang Mumpuni, UMKM Jogja Didorong Ekspansi Pasar Ekspor

Yosef Leon
Selasa, 10 Oktober 2023 - 11:27 WIB
Ujang Hasanudin
Punya Potensi dan Kualitas yang Mumpuni, UMKM Jogja Didorong Ekspansi Pasar Ekspor Suasana FGD bertajuk 'Membangun Semangat Ekspor untuk Peningkatan Ekonomi Nasional' yang digelar BP Batam, di Sagan pasa Senin (9/10/2023). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pelaku UMKM Jogja dinilai punya potensi besar untuk menembus pasar luar negeri atau ekspor. Dengan keanekaragaman produk berikut kualitasnya yang tidak kalah mumpuni dengan daerah lain, ceruk pasar luar negeri yang terbuka luas dinilai sangat bisa ditembus oleh UMKM Jogja dalam pengembangan skala usahanya. 

Topik pembahasan ini mengemuka dalam agenda Focus Group Discussion (FGD) bertajuk 'Membangun Semangat Ekspor untuk Peningkatan Ekonomi Nasional' yang digelar BP Batam, di Sagan pada Senin (9/10/2023). Turut hadir sebagai pembicara RB Dwi Wahyu dan Andriana Wulandari dari DPRD DIY dan R.A. Yashinta Sekarwangi Mega. 

Advertisement

Menurut Yashinta, cukup banyak produk UMKM yang digagas oleh kalangan milenial dan muda-mudi Jogja punya kualitas mumpuni di sektornya masing-masing. Keunggulan dan potensi ini tentu sangat disayangkan jika hanya mampu bersaing di pasar nasional saja. Harus ada kemauan dari pelaku UMKM Jogja untuk menembus pasar ekspor yang manfaatnya tak kalah menggiurkan. 

"Banyak sekali anak muda Jogja yang kreatif dan punya ide out of the box. Ini yang perlu digandeng dan ditata agar usaha dan produknya bisa menembus pasar ekspor," katanya. 

Beberapa produk yang dikenalnya dan layak menembus pasar ekspor dari UMKM Jogja yakni seperti batik tulis atau piring dan cangkir keramik dengan motif unik yang jarang dijumpainya di daerah lain. Menurutnya produk-produk seperti ini bisa sangat laku keras dan menjadi primadona di luar negeri jika indikator yang ditetapkan dalam pasar ekspor dipenuhi pelaku UMKM. 

Yashinta menyebut, beberapa kendala yang kerap menjadi persoalan UMKM dalam menembus pasar luar negeri adalah belum mampunya pelaku usaha untuk menetapkan standar produknya dengan indikator yang ditetapkan di pasar ekspor. Selain itu, pelaku UMKM juga terkadang masih ragu dalam mengurus administrasi dan legalitas usaha yang dijalaninya. 

"Misalnya dari segi Nomor Induk Berusaha (NIB) atau NPWP, kadang pelaku usaha ini takut dikenai pajak duluan, sehingga tidak jadi mengurus. Baru ada sekira 374.000 UMKM di Jogja yang mengantongi NIB," katanya. 

Sementara Kepala Kantor Perwakilan BP Batam, Purnomo Andiantono mengusulkan agar UMKM Jogja bisa memanfaatkan status Batam sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas sebagai area transit produk dalam menembus pasar ekspor. Pelaku UMKM bisa menyewa gudang di sana untuk menyimpan produknya sebelum dikirim ke luar negeri. 

"Banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan kalau produk ditempatkan di Batam, Kota sebagai hub saja. Ada insentif yang diberikan jika produk lewat Batam sebelum dikirim ke luar negeri," jelasnya. 

Apalagi menurutnya produk-produk UMKM di Kota Jogja khususnya di sektor kerajinan dan fesyen punya kualitas mumpuni dan layak bersaing di pasar internasional. Hanya saja DIY masih terkendala dari sektor lalu lintas barang lantaran belum adanya fasilitas pelabuhan. "Kami siap memfasilitasi jika berniat membuka gudang di Batam. Jadi kalau ada pesanan dari luar negeri, tinggal kirim. Itu lebih efisien," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Transfer Tahanan Mary Jane, Menteri Supratman Sebut Prabowo Sudah Berikan Lampu Hijau

News
| Senin, 25 November 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement