Dosen STTKD Bantu Tingkatkan Kinerja UMKM di Ronggotitan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan industri suatu negara. Terkait dengan hal tersebut, STTKD membantu untuk meningkatkan UMKM di Dusun Ronggoitan, Kabupaten Bantul.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (PKM) STTKD, Ferry Setiawan mengatakan UMKM di Ronggoitan mendapat bantuan hibah pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) No.181/E5/PG.02.20.PL/2023 pada 19 Juni 2023. Usaha milik Ibu Nana dengan merek Tempe Krees dan produksi keripik tempe ini sudah berdiri sejak lima tahun lalu. Meski memiliki rasa yang enak, renyah dan berkualitas, pengembangan bisnis tersebut tidak optimal karena proses produksinya masih trandisional.
Advertisement
“Sehingga ruang usaha ini tidak mampu menghadapi tantangan dan peluang di pasar makanan baik lokal maupun nasional. Apalagi konsumsi makanan sehat tengah menjadi tren, sedangkan keripik tempe merupakan makanan yang rendah lemak dan tinggi protein,” katanya dalam rilis, Senin (16/10/2023).
Selain itu, kata dia, kendala yang dihadapi produsen saat ini adalah kapasitas produksi yang rendah. Pasalnya, proses pembuatan masih di lakukan secara manual dan kualitas cenderung fluktuatif. Utamanya, pada kandungan minyak pada produk yang dikemas. Proses pemasaran masih dilakukan secara door to door dan dari mulut ke mulut para pelanggan.
“Hal tersebut mendorong tim pengabdian mengajukan hibah pendanaan untuk mengembangkan UMKM keripik tempe agar permasalahan–permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan akhirnya mendapatkan hibah pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti,” ujarnya.
Melalui hibah tersebut, tim PKM STTKD juga memberikan pelatihan peningkatan manejerial dan operasional bisnis disertai implementasi peralatan teknologi tepat guna berupa alat pemisah kulit kedelai, alat pemotong tempe serta alat peniris minyak, dengan tujuan menambah kapasitas produksi sehingga mampu memenuhi kebutuhan permintaan pasar dengan tepat waktu. Selanjutnya, tim membuat akun media sosial juga menfasilitasi perangkat lunak berupa handphone untuk operasional pemasaran secara online.
“Produsen yang awalnya hanya menjual produk secara offline sekarang mampu berjualan secara online, sehingga permintaan pasar meningkat secara signifikan sehingga produsen harus memproduksi lebih banyak dari bisanya. Tak sampai di situ, tim PKM Dosen STTKD juga berperan dalam pengembangan desain kemasan dan logo UMKM dengan tujuan agar branding produk meningkat sehingga mampu bersaing meraih lebih banyak pangsa pasar online,” tuturnya.
Seusai menerima pelatihan, kemampuan manajerial dan pengelolaan keuangan dalam menjalankan usaha kripik tempe telah meningkat. “Hal ini tak lepas dari usaha yang dilakukan Djoko Widagdo dan Raden Facthul Hilal melaksanakan program-program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi manajerial dan operasional bisnis,” paparnya.
Selain itu, Ferry setiawan, Dhimas Wicaksono dan Ikbal Rizki Putra juga menyerahkan dan menguji coba mesin produksi serta memberikan pelatihan operasional. Melalui mesin ini diharapkan, usaha tersebut terus berkembang karena menggunakan teknologi tepat guna dengan maksimal.
“Dampak penggunaan mesin pada proses produksi keripik tempe adalah meningkatnya kapasitas produksi yang semula 40–55 bungkus dengan berat 250 gram per bungkus per hari kini menjadi 100–110 per bungkus per hari. Harga pokok produksi (HPP) juga dapat ditekan dari Rp11.025 menjadi Rp9.932. Hal ini tentunya akan mendorong peningkatan profit usaha dan selanjutnya di harapkan UMKM keripik tempe merek Tempe Krees ke depan akan semakin berkembang dan semakin maju,” paparnya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
- Selamatkan Petani karena Harga Cabai Anjlok, Pemkab Kulonprogo Gelar Bazar dengan Harga Tinggi
- Kantor Imigrasi Yogyakarta Catat 26.632 Turis Asing Masuk Yogyakarta via YIA pada Agustus-Oktober 2024
- Bawaslu dan KPU Kulonprogo Bersiap Masuki Masa Tenang dan Pemilihan
Advertisement
Advertisement