TIPS KESEHATAN: Para Pria Simak Info Ini untuk Jaga Kualitas Sperma!
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kualitas sperma dapat ditentukan banyak hal, misalnya gaya hidup, pola makan hingga perubahan zaman saat terjadi pandemic Covid-19. Bagaimana apa yang harus dilakukan supaya kualitas sperma tetap terjaga? Simak informasi ini
Pakar Andrologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Prof. Dicky Moch Rizal menyampaikan kesehatan fisik pria sangat memengaruhi kondisi sistem reproduksinya. Sejumlah penelitian diberbagai negara telah membuktikan hal tersebut.
Advertisement
"Terdapat beragam kondisi yang memengaruhi fisiologi pembentukan sperma. Salah satunya, pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu mengakibatkan banyak terjadi kasus gangguan sperma baik penurunan produksi ataupun kerusakan sperma," kata Dicky saat menyampaikan pidatonya yang berjudul Fisiologi Sistem Reproduksi sebagai Jendela Informasi Kesehatan Pria saat dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Fisiologi di Balai Senat UGM, pada Kamis (26/10/2024).
Baca Juga: Warna Air Mani Bisa Jadi Petunjuk Kualitas Kesehatan Seorang Pria
Perubahan gaya hidup, lanjut Dicky dapat memunculkan berbagai macam persoalan kesehatan termasuk juga terjadinya gangguan produksi sperma. Misalnya, kebiasaan merokok akan mengakibatkan kerusakan jaringan testis, kebiasaan minum alkohol, gangguan tidur, olahraga berlebihan dapat memberikan dampak negatif terhadap fungsi testis baik produksi sperma maupun melalui gangguan hormon reproduksi.
Baca Juga: Kualitas Sperma Menurun? Kenali Penyebabnya
Selain itu perubahan pola makan yang berakibat pada terjadinya gangguan metabolisme berupa diabetes mellitus dan obesitas mengakibatkan terganggunya fisiologi testis. Sebagai akibat dari kondisi ini, produksi sperma akan mengalami penurunan dan kerusakan, serta dapat menyebabkan penurunan pada kadar hormon testosterone.
Kondisi ini dapat diperberat dengan adanya perilaku sedenter seperti kurangnya olahraga, merokok, stres dan kebiasaan minum alkohol. Selain itu, pada kondisi diabetes dan obesitas dapat terjadi peningkatan kerusakan sperma atau fragmentasi DNA sperma.
"Pendekatan fisiologi untuk melakukan aktivitas fisik, memperbaiki Body Mass Index (BMI), manajemen stres, mengelola gangguan metabolisme juga bisa dilakukan untuk menunjang perbaikan fungsi testis, termasuk spermatogenesis," ungkapnya.
Baca Juga: Diet dan Pola Makan Ternyata Pengaruhi Kualitas Sperma
Kondisi fisiologis dari sistem reproduksi sangat diperlukan dalam menjalankan aktivitas pembentukan sperma, produksi testosteron dan seksualitas. Penurunan produksi testosteron dapat menyebabkan terganggunya kesehatan pria karena fungsi testosteron banyak memengaruhi kerja dari sistem organ yang lain.
"Problem sistem reproduksi pria banyak diakibatkan oleh gangguan fungsi sistem organ lain sehingga adanya gangguan fisiologi sistem reproduksi dapat menjadi informasi kondisi kesehatan pria secara umum," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
Advertisement
Advertisement