Advertisement
Merkuri di Tambang Emas Kulonprogo Tak Lagi Dipakai, Ini Bahan Penggantinya

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo bersama Pemerintah Kalurahan Kalirejo dan Hargorejo, Kapanewon Kokap menggelar kampanye penghapusan merkuri pada praktik pertambangan emas skala kecil (PESK), Jumat (17/11/2023).
Kampanye tersebut merupakan tindak lanjut dari Peraturan Bupati (Perbup) Kulonprogo No. 59/2022 tentang Perubahan atas Perbup Kulonprogo No. 18/2021 tentang Rencana Aksi Daerah Penghapusan Merkuri.
Advertisement
Kepala Bidang Penaatan dan Pengendalian Lingkungan DLH Kulonprogo, Toni mengatakan kampanye tersebut dilakukan dengan pemasangan banner di 20 titik di dua kalurahan tersebut. Pasalnya, Kalurahan Kalirejo dan Hargorejo merupakan daerah yang memiliki wilayah pertambangan rakyat (WPR).
“Penghapusan merkuri tidak bisa hanya diatasi Dinas Lingkungan Hidup tapi perlu kolaborasi. Hari ini kami mulai sosialisasi dengan tindak lanjut pemasangan banner dan poster mengenai pelarangan penggunaan merkuri di lebih 20 titik baik di Kalirejo maupun Hargorejo,” kata Toni ditemui di kantornya, Jumat (17/11/2023).
BACA JUGA: Merkuri Tambang Emas Kokap Membahayakan, DLH Kulonprogo Siap Fasilitasi Pengolahan Limbah
Sementara Lurah Kalirejo, Lana, mengatakan penambang di wilayahnya sering mendapat pelatihan mengenai pengolahan emas menggunakan sianide atau sianidasi. Pelatihan berasal dari Pemkal setempat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan UGM. “Pekan lalu baru saja selesai pelatihan mengenai bagaimana menangkap biji emas dengan kandungan yang ada dengan menyinkronkan dengan sianida,” katanya.
Jelasnya, saat ini para penambang dalam proses peralihan dari merkuri ke sianida. Dari lima koperasi baru ada dua yang telah menggunakan sianida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mulai Cair 5 Juni 2025, Ini Besaran Bantuan Subsidi Upah untuk Pekerja
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Penataan Kawasan Kridosono Jadi Garden City Mengemuka dalam Diskusi Arsitek DIY
- DKPP Bantul Imbau Panitia Kurban Gunakan Bungkus Ramah Lingkungan dan Tidak Cuci Jeroan di Sungai
- Pemda DIY Resmikan Griya Batik untuk Dukung Jogja sebagai Kota Batik Dunia
- Bisnis Pengelolaan Sampah Ilegal Marak di Bantul, Warga Terganggu Asap dan Bau Menyengat
- Lestarikan Lagu Anak dan Daerah, Ratusan Siswa Tampil Pakai Baju Adat di Taman Budaya Yogyakarta
Advertisement