Advertisement
Desainer Senior Athan Siahaan Ajak Masyarakat Kurangi Penggunaan Fast Fashion, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebuah perhelatan fashion show bertajuk Colourfull Indonesia digelar di Hotel Grand Keisha, Jalan Affandi, Sabtu (25/11/2023). Menariknya, selain menampilkan ratusan karya desain dengan beragam warna dari wastra nusantara event ini juga mengkampanyekan fesyen ramah lingkungan untuk menurangi penggunaan konsep pakaian fast fashion.
Desainer Senior sekaligus Penyelenggaran Colourfull Indonesia Athan Siahaan menjelaskan Indonesia termasuk penyumbang limbah kain terbesar di dunia dengan mencapai puluhan juta ton setiap bulan. Sebagai pekerja seni di bidang busana ia merasa memiliki tanggungjawab untuk mengurangi sampah yang berdampak ke lingkungan.
Advertisement
Oleh karena itu ia mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi pakaian dengan model fast fashion. Adapun fast fashion merupakan produk serta fashion style dengan cepat dapat tersedia, siap dipakai, namun cepat berganti.
“Karena fast fashion yang ada musimnya sehingga sekali pakai dibuang, lalu beli lagi karena murah, akhirnya menimbulkan sampah. Ini saya saya mengajak seluruh masyarakat lebih baik menggunakan karya kearifan lokal memang original,” katanya di sela-sela kegiatan
Ia menilai saat ini sudah banyak desainer yang pro-lingkungan. Mereka membuat konsep busana dengan meminimalisasi sampah dan penggunaan bahan kimia. “Kami sudah sudah berkomitmen itu, misalnya pewarna lebih menggunakan pewarnaan alami, tidak lagi bahan kimia,” katanya.
Adapun kegiatan itu melibatkan sekitar 20 desainer karena waktu relatif singkat. Berasal dari berbagai kota dari seluruh Indonesia, seperti Kalimantan Tengah, NTB, Medan, Jakarta hingga Bandung. Kemudian total busana yang ditampikan ada lebih dari 210 koleksi.
“Saya mengeluarkan delapan koleksi tenunan khas nusantara dari Sumatra Utara,” katanya.
Melalui Colorfull Indonesia, kata dia, warna dan wastra nusantara sangat beragam seluruh Indonesia sehingga harus ada upaya pelestarian. Melalui event tersebut ditampilkan berbagai karya wastra dengan beragam warna sebagai koleksi busana yang menarik.
“Ini menjadi bukti bahwa dengan beragam warna dan wastra yang dikolaborasikan bisa menjadi sebuah karya yang menarik dengan nilai jual tinggi, jadi semua karya desain yang ditampilkan ini memiliki nilai jual,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- 70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik
- Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
- Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!
- Tarik Kunjungan Wisatawan ke Kotabaru, Pemkot Jogja Menggelar Kotabaru Ceria, Catat Tanggalnya
- Peringatan HKB DIY 2024, Sukarelawan dan ASN Ikut Aksi Donor Darah
Advertisement
Advertisement