Advertisement
Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sat Pol PP DIY mengaku akan menyiagakan ratusan personel Satlinmas Resque Istimewa (SRI) di masa libur akhir tahun guna mencegah munculnya kasus kecelakaan laut. Fenomena kecelakaan laut selalu muncul di masa libur panjang lantaran kondisi pantai DIY yang banyak dipenuhi palung.
Plt Kepala Sat Pol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan, di masa libur akhir tahun nanti diperkirakan gelombang ombak di kawasan pantai cukup tinggi. Hal ini disebabkan wilayah setempat sudah memasuki masa musim penghujan, sehingga cukup rentan bagi pengunjung untuk berwisata ke kawasan pantai.
Advertisement
BACA JUGA: Dispar Bantul Antisipasi Penumpukan Sampah di Parangtritis Selama Libur Nataru
"Kami dari Satlinmas Resque Istimewa itu mengantisipasi dengan cara memasang rambu-rambu di sepanjang pantai yang dianggap bahaya agar wisatawan tidak berenang di lokasi," kata Noviar, Jumat (8/12/2023).
Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Ditpplairud Polda DIY, Basarnas Jogja, Polsek dan Koramil setempat dalam mengamankan wisatawan yang berlibur di kawasan pantai. Dirinya memastikan pada 20 Desember mendatang Satlinmas Resque Istimewa juga akan menggelar apel siaga menghadapi masa libur akhir tahun.
"Di apel siaga itu kita akan cek peralatan dan kesiapan anggota serta semuanya," ungkap Noviar.
Total ada sebanyak 328 anggota SRI yang tersebar di sejumlah titik. Mereka dibagi ketugasannya dalam tujuh lokasi dengan enam lokasi di kawasan pantai. "Total ada tujuh wilayah ya, satu lagi banops di Pol PP yang bergerak setiap hari ke semua lokasi. Yang pantai wilayah 1 sampai 5 ada di Saden, Baron, Parangtritis, Baru dan Glagahsari," terangnya.
Menurut Noviar pantai paling rawan yang kerap terjadi kasus kecelakaana laut berada di Pantai Parangtritis. Karakteristik pantai tersebut, kata dia mempunyai banyak palung pasir yang airnya terlihat tenang di permukaan tetapi berarus di bagian bawah.
"Palung pasir ini tidak tetap tapi pindah-pindah. Nanti kalau wisatawan melihat bahwa ada air laut yang agak tenang, nah biasanya kan pemikiran kita itu aman, padahal itu bahaya karena arus di bawahnya kencang," jelasnya.
Wisatawan yang berkunjung ke kawasan pantai pun diminta untuk memperhatikan rambu-rambu latangan yang sudah terpasang di tempat itu serta menaati aturan. "Sebenarnya di tempat yang tidak berbahaya mereka boleh berenang, tetapi di tempat yang bahaya kita sudah pasang rambu. Kita juga tetap awasi pergerakan mereka di tempat yang tidak berbahaya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Perkuat Ketahanan Pangan, Kementan, TNI dan Pelaku Usaha Melakukan Sinergi Program
Advertisement
Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Bantul Hentikan Penanganan Kasus Truk Distribusi Bantuan Pangan Bergambar Paslon Pilkada
- 10 Hari Uji Coba Makan Siang Gratis di Bantul, Siswa SD Harus Dibiasakan Minum Susu
- Warung Makan di Pantai Depok Dihantam Gelombang Pasang, Pemilik Kehilangan Pendapatan
- Kunjungan Wisata Sleman Tunjukkan Tren Positif, Ini Datanya
- Komoditas Salak di Sleman Alami Penyusutan Luas Panen, Ini Cara Pemkab Pertahankan Produktivitas
Advertisement
Advertisement