Advertisement
Heboh Pneumonia Misterius, Dinkes Jogja: Tak Ada Peningkatan Kasus

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Beberapa waktu terakhir dunia kesehatan dihebohkan dengan kemunculan pneumonia misterius di China. Bahkan, penyakit ini juga telah ditemui di Indonesia. Tepatnya di Jakarta dengan jumlah kasus 6 dan penderitanya berusia 3-12 tahun.
Menanggapi kondisi ini, Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja Lana Unwanah sejauh ini tak ada indikasi meningkatnya kasus pneumonia secara signifikan.
Advertisement
Bisa dikatakan, jumlah kasus terbilang terkendali. Sepanjang 2023 ini, pihaknya mencatat ada 156 kasus. Sementara, berdasarkan dari puskesmas kasus paling banyak ditemui di Puskesmas Kotagede 1 dengan 119 kasus. Disusul alam periode yang Puskemas Mergangsan dengan 95 kasus dan Puskesmas Ngampilan dengan 90 kasus.
"Ini jumlahnya relatif sama di periode yang sama di tahun lalu," kata Lana saat jumpa pers di Balai Kota Jogja, Jumat (8/12/2023).
Lana menyebut pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) bawah. Menyerang pada organ-organ pernapasan bagian bawah, salah satunya paru-paru. Penyebabnya bervariasi, mulai dari bakteri, virus, dan jamur. Biasanya, pneumonia pada anak ditandani dengan tarikan napas yang lebih banyak, yakni lebih dari 16-20 kali.
BACA JUGA: Libur Akhir Tahun, Dinas Pariwisata Gunungkidul Tidak Gelar Atraksi Wisata
"Kemudian ada refraksi. Kalau dibuka bajunya akan cekung dadanya. Ini sebagai kompensasi untuk dia bernapas lebih dalam dan lebih banyak lagi, untuk menghirup oksigen yang lebih banyak," katanya.
Lana mengimbau masyarakat tak perlu panik, tetapi tetap waspada. Masyarakat hanya perlu kembali memperhatikan protokol kesehatan, utamanya penggunaan masker. Selain itu, masyarakat juga diajak untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan minum vitamin apabila diperlukan. "Selain itu juga istirahat cukup dan tentunya kami menjaga PHS atau Perilaku Hidup Sehat," katanya.
Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo juga turut mengimbau masyarakat untuk segera mengakses fasilitas layanan kesehatan jika ditemui adanya gejala. Dia memastikan semua layanan kesehatan di Kota Jogja mampu menangani keluhan masyarakat.
"Jika masyarakat Kota Jogja merasakan gejala yang mirip-mirip segeralah menjangkau fasilitas kesehatan terdekat. Bisa puskesmas atau RSUD. 18 puskesmas kami terkategori paripurna semua sehingga bisa melayani semua warga," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wamendes: Koprasi Merah Putih Jangan Mematikan Usaha di Desa yang Sudah Ada
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Gelar FGD, Pemkab Gunungkidul Pastikan Implementasi JKN Semakin Baik
- Jelang Kurban, Ternak di Gunungkidul Wajib Kantongi Surat Kesehatan Hewan
- Soal Kelanjutan Rencana Pengembangan Wisata Malam Parangtritis, Begini Kata Dispar DIY
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
Advertisement