Advertisement
Cegah Nuthuk Tarif Parkir, Dishub Sleman Minta Warga Bayar Pakai Uang Pas

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus mewaspadai adanya aksi penerapan tarif parkir di atas ketentuan alias nuthuk selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satunya dengan menyosialisasikan penerapan dan tarif parkir kepada masyarakat dan juru parkir. Masyarakat pun diminta menyiapkan uang pas saat membayar parkir.
Kepala UPTD Pengelolaan Perparkiran Dishub Sleman Wahyu Slamet mengungkapkan tarif parkir di Sleman telah diatur dalam Perda No.15/2023. Dalam perda tersebut besaran tarif parkir untuk roda dua adalah Rp2.000 per unit kendaraan.
Advertisement
Sedangkan mobil senilai Rp5.000 per unit kendaraan. Untuk kendaraan besar lebih dar enam roda seperti truk dan bus wisata tarif parkir yang diberlakukan adalah Rp10.000 per unit kendaraan. "Diluar besaran tarif tersebut jelas melanggar aturan," katanya, Senin (11/12/2023).
Agar tidak ada pelanggaran penerapan tarif utamanya saat libur Nataru, lanjut dia, Dishub kini menggencarkan sosialiasi ke masyarakat, pelaku wisata, dan juru parkir.
Para pelaku wisata dan juru parkir di Sleman diminta untuk tidak nuthuk parkir kepada para pengunjung. Selain itu, Dishub juga akan menindak juru parkir yang menerapkan nuthuk parkir. "Ada pembinaan untuk pelanggar. Kami juga minta masyarakat membayar tarif parkir dengan uang pas," jelasnya.
BACA JUGA: Sah, TikTok Shop Indonesia Gandeng GoTo untuk Jualan Lagi
Wahyu mengatakan, masyarakat bisa melaporkan ke UPTD Pengelolaan Perparkiran Dishub Sleman jika mendapati ada penarikan jasa parkir yang melebihi ketentuan yang berlaku.
"Kami juga melakukan pengawasan langsung di lapangan terkait penarikan atau retribusi parkir ini. Kami akan menindak tegas apabila ada pengelola parkir di Sleman yang menerapkan tarif parkir tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku," katanya.
Menurut Wahyu pada 2023, Dishub Sleman menargetkan pendapatan parkir pada 2023 adalah senilai Rp2,5 miliar. Dari jumlah tersebut sampai akhir Oktober 2023 telah terealisasi Rp2,18 miliar.
Pendapatan Rp2,18 miliar itu terdiri dari Rp1,6 miliar pendapatan parkir dari Tepi Jalan Umum (TJU), dan pendapatan parkir di Tempat Parkir Khusus (TPK) yang saat ini mencapai Rp588,2 juta. Sedangkan target PAD retribusi parkir TJU pada 2023 adalah senilai Rp1,92 miliar dan TPK senilai Rp630 juta.
"Untuk mencapai target, saat ini kami terus mengoptimalkan penagihan di 393 kantong parkir TJU dan 121 kantong TPK. Tak hanya itu, kami juga mengingatkan kepada pengelola parkir untuk membayarkan retribusinya sebelum akhir tahun," jelasnya.
Kepala Dishub Sleman Arip Permana mengatakan potensi kebocoran retribusi parkir masih ada. Hal ini disebabkan, masih ada pengelola parkir tepi jalan umum yang belum legal atau belum mendaftarkan ke Pemerintah. "Kami akan berupaya mendorong bagi Juru parkir Ilegal agar bisa dilegalkan. Dan fasilitasi mereka dalam Forum Parkir Sleman Sembada," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Korupsi ASDP, KPK Panggil 2 Mantan Bos Pt Jembatan Nusantara
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Pembeli Tanah Pertanyakan Langkah Anak Mbah Tupon Melaporkan Dirinya ke Polda DIY
- Hore! Jaringan Internet di Kawasan Wisata Pantai Selatan Kulonprogo Diperluas
- Sampah dari Pasar Gamping yang Dibuang di Kawasan Pantai Dewa Ruci Akhirnya Dikubur
- Terganggu Bau, Warga Jaranan dan Sawit Panggungharjo Tolak Perluasan ITF Niten
- Kasus Mafia Tanah Menimpa Mbah Tupon, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Advertisement
Advertisement