Advertisement
Ribuan Anak dan Remaja di Sleman Gangguan Mental, Dinkes Adakan Deteksi Dini
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut Sleman sebagai wilayah tertinggi kasus gangguan mental pada anak dan remaja di Bumi Mataram. Catatan tersebut berdasarkan data 2022, di mana ada sekitar 1.000 kasus gangguan mental pada anak dan remaja di Sleman.
Penanggulangan gangguan mental terus diupayakan Dinkes Sleman melalui edukasi hingga deteksi dini ke sekolah hingga pesantren. Selain itu, Dinkes Sleman juga memastikan setiap puskesmas memiliki layanan kesehatan jiwa untuk rehabilitasi dan penyembuhan.
Advertisement
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati menyebut penanggulangan gangguan mental juga dilakukan dengan kerja sama berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) lain. “Koordinasi yang kami lakukan sifatnya pentahelix, di mana lintas sektor dan OPD karena ini tentu sebabnya tidak tunggal,” katanya, Kamis (14/12/2023).
BACA JUGA: Wisatawan dalam Kondisi Gawat Darurat di Kota Jogja Bisa Telepon 119, Dilayani Gratis
Tak tunggalnya penyebab gangguan mental, menurut Yuliati, karena ada beberapa faktor. "Beberapa faktor yang menjadi penyebab kasus gangguan jiwa, di antaranya memiliki keluarga dengan riwayat gangguan jiwa, kemudian ada karena memiliki persoalan hidup pribadi," katanyaa.
Data Dinkes Sleman menyebut ada 2.463 gangguan mental selama 2023. “Data Oktober 2023 ada 2.463 orang yang mendapat layanan kesehatan mental di Sleman, semakin banyak yang mendapat layanan semakin baik karena bisa direhabilitasi dengan tepat,” katanya.
Deteksi dini juga digencarkan dengan adanya Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM). “TPKJM ini ada di setiap kapanewon, ini untuk memastikan deteksi dini sampai seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Lewat TPJKM itu, sudah banyak orang dengan gangguan mental yang tak terurus diberikan fasilitas yang memadai. “Termasuk jika ada pemasung langsung kami tangani, karena pemasungan ini sudah tidak diperbolehkan lagi dan terbukti tidak merehabilitasi dengan tepat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Profil dan Sepak Terjang Joko Pinurbo, Penyair Kenamaan yang Wafat di Usia 61 Tahun
- Menhub Budi Karya Ajak Masyarakat Manfaatkan Kereta Bandara YIA
- Harga Tiket Masuk Museum Jogja Kembali dan Jam Buka
- Joko Pinurbo di Mata Tetangga, Low Profile dan Aktif Jadi Pengurus RT
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di DIY Hari Ini, Sabtu 27 April 2024
Advertisement
Advertisement