Advertisement

Promo November

Ribuan Anak dan Remaja di Sleman Gangguan Mental, Dinkes Adakan Deteksi Dini

Triyo Handoko
Kamis, 14 Desember 2023 - 22:37 WIB
Maya Herawati
Ribuan Anak dan Remaja di Sleman Gangguan Mental, Dinkes Adakan Deteksi Dini Ilustrasi kesehatan mental (Freepik)

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut Sleman sebagai wilayah tertinggi kasus gangguan mental pada anak dan remaja di Bumi Mataram. Catatan tersebut berdasarkan data 2022, di mana ada sekitar 1.000 kasus gangguan mental pada anak dan remaja di Sleman.

Penanggulangan gangguan mental terus diupayakan Dinkes Sleman melalui edukasi hingga deteksi dini ke sekolah hingga pesantren. Selain itu, Dinkes Sleman juga memastikan setiap puskesmas memiliki layanan kesehatan jiwa untuk rehabilitasi dan penyembuhan.

Advertisement

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati menyebut penanggulangan gangguan mental juga dilakukan dengan kerja sama berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) lain. “Koordinasi yang kami lakukan sifatnya pentahelix, di mana lintas sektor dan OPD karena ini tentu sebabnya tidak tunggal,” katanya, Kamis (14/12/2023).

BACA JUGA: Wisatawan dalam Kondisi Gawat Darurat di Kota Jogja Bisa Telepon 119, Dilayani Gratis

Tak tunggalnya penyebab gangguan mental, menurut Yuliati, karena ada beberapa faktor. "Beberapa faktor yang menjadi penyebab kasus gangguan jiwa, di antaranya memiliki keluarga dengan riwayat gangguan jiwa, kemudian ada karena memiliki persoalan hidup pribadi," katanyaa.

Data Dinkes Sleman menyebut ada 2.463 gangguan mental selama 2023. “Data Oktober 2023 ada 2.463 orang yang mendapat layanan kesehatan mental di Sleman, semakin banyak yang mendapat layanan semakin baik karena bisa direhabilitasi dengan tepat,” katanya.

Deteksi dini juga digencarkan dengan adanya Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM). “TPKJM ini ada di setiap kapanewon, ini untuk memastikan deteksi dini sampai seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Lewat TPJKM itu, sudah banyak orang dengan gangguan mental yang tak terurus diberikan fasilitas yang memadai. “Termasuk jika ada pemasung langsung kami tangani, karena pemasungan ini sudah tidak diperbolehkan lagi dan terbukti tidak merehabilitasi dengan tepat,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap

News
| Jum'at, 22 November 2024, 09:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement