Kantor Imigrasi Jogja Deportasi 15 WNA, Ada yang Ganggu Ketertiban

Harianjogja.com, KASIHAN—Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta telah mendeportasi sebanyak 15 warga negara asing (WNA) yang tinggal di DIY.

“Asal WNA terbanyak dari Timor Leste, kebanyakan penyebabnya adalah overstay,” kata Kepala Kantor Imigrasi Yogyakarta, Najarudin Safaat, saat menyampaikan Refleksi Akhir Tahun pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema Strategi Relasi Media dalam Rangka Mewujudkan Humas Kreatif dan Berkualitas dan Refleksi Akhir Tahun pada Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta, Rabu (27/12/2023).

Pada 2023 ini, Kantor Imigrasi Jogja melakukan 50 tindakan administratif keimigrasian. Sebanyak 17 WNA masuk pedetensian, dan 15 dideportasi. Selain dari Timor Leste yang kebanyakan dideportasi karena overstay, ada juga WNA dari Malaysia yang dideportasi karena mengganggu ketertiban umum, dan WNA dari Ukraina yang dideportasi karena telah selesai menjalani masa hukuman di Indonesia.

Selain mendeportasi, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta juga mencegah keberangkatan  calon pekerja migran Indonesia nonprosedural sebanyak 338 orang, dan menolak 13 WNA masuk ke Indonesia dengan sejumlah alasan.

Najarudin mengungkapkan total layanan izin tinggal yang dilayani Kantor Imigrasi Yogyakarta pada 2023 ini mencapai 3.417 dokumen, atau meningkat 35% dibandingkan 2022.

Adapun program unggulan yang akan segera bisa dinikmati masyarakat mulai Januari 2024 adalah pembukaan unit kerja kantor (UKK) baru di Kulonprogo. Kantor ini akan melayani urusan keimigrasian di DIY bagian Barat, Purworejo, Kebumen, dan Cilacap.  Layanan keimigrasian terdekat di tiga kabupaten yang terletak di Jawa Tengah bagian Selatan itu selama ini masih termasuk jauh karena berada di Wonosobo.

Dengan tambahan satu UKK di Kulonprogo ini, di DIY bakal terdapat enam kantor pelayanan untuk lalu lintas keimigrasian dengan dua kantor di antaranya terletak di Kulonprogo. Pertama, Kantor Imigrasi Yogyakarta di Maguwoharjo, Sleman; kedua, MPP Kota Yogyakarta; ketiga, MPP Kulonprogo, keempat ULP Lippo Plaza Jogja; kelima, UKK di UGM, dan keenam UKK Kulonprogo.

Pada kesempatan itu, Najarudin menyampaikan per 15 Desember 2023, total penerbitan paspor dalam satu tahun yang dilayani Imigrasi Yogyakarta sebanyak 68.771 dokumen. Jumlah ini meningkat 73% dibanding 2022. Penerbitan paspor di Kanim Yogyakarta Maguwoharjo menduduki jumlah tertinggi sebanyak 44.079, disusul ULP Lippo Plaza (10.996), MPP Kulonprogo (6.113), UKK UGM (5.091), dan MPP Kota Jogja (2.492).

Baca Juga

Mantan TKI Jadi Warga Negara Taiwan Dideportasi saat Pulang Kampung ke Blitar
Bertindak Asusila di Rumah Warga, WNA Italia Dideportasi
6 WNA di DIY Dideportasi, Ini Penyebabnya

Kepala Kanwil Kemenkumham DIY, Agung Rektono Seto, mengaku bangga dan senang dengan kinerja Kantor Imigrasi Yogyakarta terutama dalam pengelolaan kehumasan. “Saya berharap acara FGD Kehumasan ini bisa meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan kehumasan dan dapat bersinergi dengan media massa mengedepankan strategi media relations yang baik," ujar Agung saat memberi sambutan sebelum membuka acara.

Kegiatan FGD diikuti seluruh personel humas unit pelaksana teknis di lingkungan Kanwil Kemenkumham DIY, menghadirkan pembicara Wakil Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Nugroho Nurcahyo.

Memaparkan proyeksi tren 2024, Nugroho menyampaikan SEO media sosial bakal lebih powerful pada 2024 mendatang. “Sebanyak 40 persen anak muda usia 18 sampai 24 tahun diproyeksi bakal menggunakan media sosial layaknya mesin pencari. Oleh karenanya, mengatur keyword sangat penting," ujar Nugroho yang menyampaikan materi terkait dengan pengoptimalan konten media sosial dan media relations.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News