Advertisement

Promo November

Canggih! Polda DIY Pakai CCTV Hitung Jumlah Pengunjung Libur Tahun Baru secara Real Time

Catur Dwi Janati
Kamis, 28 Desember 2023 - 19:07 WIB
Arief Junianto
Canggih! Polda DIY Pakai CCTV Hitung Jumlah Pengunjung Libur Tahun Baru secara Real Time Ilustrasi perayaan malam Tahun Baru. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Polda DIY akan menerapkan teknologi Smart City dalam pemantauan pergerakan masyarakat saat libur tahun baru. Dengan sistem analitik kamera, polisi dapat melakukan perhitungan jumlah orang pada suatu kawasan secara real time.

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menjelaskan dalam pengamanan libur Nataru tahun ini, Polda DIY disokong teknologi Smart City yang bisa membaca jumlah kerumunan massa.

Advertisement

Lewat kamera yang terpasang di sejumlah titik, kamera akan menghitung jumlah massa dalam suatu kawasan. "Kamera ini bisa melihat jumlah crowd, massa atau kendaraan," kata dia, Kamis (28/12/2023).

Dalam rencana aksinya, Smart City ini juga mengintegrasikan web service milik Pemda DIY maupun pemkab/pemkot. Total ada penambahan 10 CCTV baru yang diinstal serta integrasi CCTV eksisting milik Pemda, internal Polda DIY maupun Korlantas. 

Sistem analitik kamera yang diterapkan akan menghitung jumlah kendaraan yang memasuki DIY, menghitung jumlah massa dalam suatu area, klasifikasi massa, deteksi pelat nomor, deteksi pelanggaran hingga traffic flow

Lewat perhitungan ini, polisi bisa mengukur kapasitas maksimal di suatu kawasan. Pasalnya sejumlah lokasi tujuan perayaan tahun baru merupakan ruang terbuka yang tidak memiliki sistem tiket masuk untuk menghitung kapasitasnya. Seperti kawasan Tugu dan Malioboro yang merupakan open space dan membutuhkan perhitungan batas maksimal kepadatan massa. 

"Nanti crowd itu dilihat, nanti kalau jumlahnya sudah diangka hampir mendekati kapasitas, kita punya basis data yang bisa melakukan tindak lanjut untuk mencegah jangan masuk ke daerah tersebut," tegasnya.

Dalam waktu yang bersamaan, jumlah pengunjung di suatu lokasi tidak boleh terlalu sesak. Hal ini bisa berisiko kepada keselamatan pengunjung. 

Di kawasan Tugu-Malioboro-Kraton (Gumaton), jumlah maksimal pengunjung dalam waktu bersamaan mencapai 250.000 orang. Jumlah ini mengacu pada jumlah pengunjung Gumaton tahun lalu yang diestimasikan mencapai 150.000 orang.  

Saat ini teknologi sistem analitik kamera sedang posisi diujicobakan di wilayah Malioboro. Teknologi ini dapat menghitung jumlah pengunjung secara real time, termasuk memetakan proyeksi jenis kelaminnya, laki-laki ataupun perempuan berdasarkan postur badan.

Data ini digunakan untuk mengetahui jenis bantuan apa yang dibutuhkan bila terjadi suatu kejadian. 

1,2 Juta Orang di Malioboro

Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Alfian Nurizal menambahkan bila selama enam hari pemantauan pada 22-27 Desember 2023 sudah ada 1,2 juta orang yang mengunjungi Malioboro. Selama itu pula total ada 653.529 pengunjung pria dan 544.975 pengunjung wanita. 

"Ini selama enam hari, jadi dimungkinkan juga bisa menambah pada saat nanti di puncak pergantian tahun," ujar dia. 

Total ada 17 CCTV yang dipasang di Area Gumaton. Kamera ini dipakai untuk counting people atau menghitung jumlah pengunjung secara real time berbasis kamera.

BACA JUGA: Libur Akhir Tahun, Tren Konsumsi BBM Melonjak di 23 Desember 2023

Jumlah kepadatan massa dalam satu waktu memang menjadi perhatian banyak pihak saat ini. Penetapan ambang batas area dapat dipenuhi orang penting diketahui untuk menghindari insiden dalam kerumunan massa yang over capacity

Bila nanti di area Gumaton sudah melebihi dari ambang batas yang diproyeksikan, area akan ditutup dan massa akan dialihkan ke pusat perayaan tahun baru lainnya. Seperti acara konser atau panggung lain di seputaran Sleman maupun Bantul.

"[Kalau sudah terpenuhi] kita alihkan ke wilayah lainnya dan tentunya tidak semua terpusat ke Malioboro. Sehingga tidak ada desak-desakan, akhirnya nanti tersesak [nafas] butuh bantuan pernapasan atau bantuan oksigen dan sebagainya, hal ini yang tidak inginkan," ujar dia. 

"Sehingga tentunya harus ada pengalihan. Jadi kita alihkan untuk ke wilayah Sleman, Bantul atau wisata-wisata lainnya. Mungkin ada konser, live music ada kembang api dan sebagainya," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Erdogan Desak Negara Dunia Terapkan Putusan Penangkapan Netanyahu

News
| Minggu, 24 November 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement