Advertisement

Warga Miliran Jogja Sambut Akhir Tahun dengan Festival Nyekar Bareng ke Makam Leluhur

Yosef Leon
Minggu, 31 Desember 2023 - 20:27 WIB
Sunartono
Warga Miliran Jogja Sambut Akhir Tahun dengan Festival Nyekar Bareng ke Makam Leluhur Aktivitas warga kampung Miliran, Umbulharjo yang menyambut akhir tahun dengan kegiatan nyekar ke makam leluhur, Minggu (31/12/2023). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Warga Miliran Kelurahan Muja Muju, Umbulharjo, Kota Jogja mengadakan Festival Nyekar Bareng #6 Titir Keliling Kampung dan Reresik Sarean, Minggu (31/12/2023). Agenda tahunan ini merupakan aktivitas silaturahmi antar warga, sekaligus bersama-sama membersihkan makam kampung.

Ketua RT 13 Miliran Hartoyo mengatakan, kegiatan itu dimulai dengan arak-arakan oleh warga secara bersama le lokasi makam. Sejumlah warga secara mandiri membawa bunga tabur dan peralatan sendiri. Kegiatan ini kembali dilanjutkan setelah sempat berhenti dua tahun akibat pandemi Covid-19. 

Advertisement

BACA JUGA : Sambirejo Prambanan Gelar Gumregah Culture Festival 2023

"Ini merupakan agenda tahunan yang selalu diikuti warga untuk menghormati leluhur karena itu adalah kewajiban. Jangan sampai warga melupakan akarnya sendiri," katanya.  

Hartoyo menyampaikan, nyekar atau ziarah bersama ke makam kampung menjadi ajakan bagi seluruh warga Miliran untuk memahami kembali posisi mereka sebagai warga se-Kampung yang selama puluhan tahun terkotak-kotak dalam administrasi RT dan RW. 

"Perjalanan menuju makam diawali dengan jalan kaki keliling kampung dengan membunyikan kentongan, menyuarakan undangan untuk seluruh warga untuk bergabung," ungkap dia. 

Kentongan dengan irama titir dipilih sebagai penanda undangan bagi seluruh warga untuk keluar rumah. Padahal, umumnya, bunyi kentongan lima kali berturut-turut (titir) digunakan untuk tanda telah terjadi peristiwa negatif, seperti pencurian. Namun, irama itu yang disepakati dengan mengubah maknanya menjadi tanda yang bersifat positif, yakni mengembalikan kerukunan dan kebersamaan warga kampung. 

"Warga Miliran telah memosisikan fungsi sosial komunikasi dengan media kentongan untuk memperkuat sistem sosial yang semula bercorak patembayan menjadi kembali memuat semangat paguyuban," ujarnya. 

Warga setempat Dodok Putra Bangsa menyebut, komunikasi dalam ritual ini tidak terbatas untuk membangun komunitas, tetapi juga untuk melestarikan nilai dan norma yang sudah ada sejak lama. Reresik dan nyekar bersama di makam kampung tidak hanya diharapkan dapat memperkuat relasi sosial antar warga, tetapi juga menghidupkan kembali komunikasi antara warga dengan anggota keluarga yang telah pergi mendahului. 

BACA JUGA : Cerita Dibalik Tradisi Nyekar saat Lebaran

"Para orangtua akan membantu anak-anak dan remaja yang terlibat menjelaskan sejarah dan garis silsilah keluarga. Semua akan belajar saling menghargai kehidupan, baik di kehidupan di dunia maupun kehidupan setelah mati. Penghormatan akan dilakukan dengan berdoa dan bersama-sama membersihkan lingkungan makam," katanya. 

Dodok menambahkan, ritual akhir tahun ini juga menjadi salah satu bentuk kebersamaan bagi warga kampung yang kian hari makin sulit ditemukan di ruang publik kota Jogja. Kampung mampu menghindarkan warga dari keruwetan, kemacetan, kebisingan, kekotoran, hingga kriminalitas di jalan-jalan kota. 

"Lewat aktivitas ini warga membuka ruang interaksi agar setiap masalah dapat saling terkomunikasikan dan terselesaikan. Ketika setiap kampung mampu menguatkan pondasi yang sama seperti yang berlangsung di Miliran, harapan perubahan yang dimimpikan untuk Jogja semoga dapat segera terwujud nyata," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Jogjapolitan | 11 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement