Advertisement
Hujan Deras Perparah Kondisi Tanaman Bawang Merah di Srigading, Panen Kurang dari 50 Persen
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Petani bawang merah pada lahan pasir di Srigading, Sanden, Bantul terancam gagal panen. Hujan berintensitas tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan lahan mereka terendam air. Belum lagi serangan hama ulat grayak yang juga kian menjadi.
Petani bawang merah Srigading, Joko Suyono menyampaikan hujan yang terjadi dalam beberapa hari belakangan menyebabkan lahan pertanian miliknya seluas setengah hektar terendam air. Menurut Joko, kondisi tersebut akan mempengaruhi kualitas bawang merah yang dipanen.
Advertisement
“Otomatis [kualitas bawang menurun akibat hujan]. Karena bawang merah membutuhkan sinar matahari yang cukup. Ini [petani] yang panen enggak bisa mengeringkan, otomatis daunnya busuk,” katanya Senin (22/1/2024).
Dia menyampaikan sebelumnya serangan hama ulat grayak yang terjadi pada akhir Desember-awal Januari 2024 menyebabkan sebagian tanaman bawang merah miliknya mengalami kerusakan. “Kemarin ada ulat grayak sama hujan yang sangat deras, beberapa hari ini, sehingga bawang merah mengalami kerusakan,” katanya.
Dia mengaku telah melakukan penanaman bawang merah sejak November 2023, sehingga diperkirakan akan panen akhir Januari 2024. Meski begitu, kondisi bawang merah yang saat ini terendam air, membuat bawang merah yang hampir panen kualitasnya menurun. “Di sini bisa dilihat hampir dikatakan panen itu enggak sampai 50 persen,” imbuhnya.
Joko pun mengeluhkan harga bawang merah di tingkat petani masih rendah berkisar Rp.8-15 ribu per kg.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo menyampaikan pihaknya telah mendapat laporan bahwa beberapa tanaman bawang merah di lahan pasir terendam air. “Jadi dengan adanya kemarin hujan yang cukup deras, terutama di Pantai Depok Parangtritis, itu ada beberapa lahan bawang merah yang sempat tergenang,” katanya.
BACA JUGA: Jaga Stabilitas Harga, Bawang Merah di Bantul Ditanam Bergantian
Menurut Joko, genangan air di lahan pasir tersebut dapat merusak bawang merah yang ada. Dia pun telah mengerahkan pihaknya untuk membuka saluran irigasi untuk memperlancar aliran air.
“Kita sudah memberikan informasi kepada petugas setempat untuk segera membuka saluran irigasi supaya air bisa keluar dengan lancar, karena tanaman bawang merah belum saatnya untuk dipanen, karena baru 3-4 minggu. Karena kalau terendam terlalu lama bisa terjadi pembusukan akar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anggota DPR Pertanyakan Pembongkaran Pagar Laut, Singgung Penghilangan Barang Bukti
Advertisement
Sepanjang 2024, 100 Juta Wisatawan Kunjungi Museum Sains dan Teknologi di China
Advertisement
Berita Populer
- Truk, Innova dan Bus Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jalan Laksda Adisucipto
- Pernikahan Dini, Puluhan Anak di Kota Jogja Minta Dispensasi Menikah
- PT KAI Terapkan Grafik Perjalanan Kereta Api, Ada Dua KA Baru Bakal Melintas di DIY
- Gandeng Swasta, Pemkot Jogja Tekan Angka Stunting dengan CSR
- Optimalisasi Pengolahan Sampah, Pemkab Bantul Bakal Bangun Hangar di ITF Pasar Niten
Advertisement
Advertisement