Advertisement

Merapi Sepekan, Terjadi Satu Letusan dan 19 Awan Panas

Lugas Subarkah
Sabtu, 27 Januari 2024 - 16:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Merapi Sepekan, Terjadi Satu Letusan dan 19 Awan Panas Foto pengamatan visual BPPTKG menunjukkan guguran awan panas di Gunung Merapi, Kamis (25/1/2024). - ist - BPPTKG

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Aktivitas erupsi Gunung Merapi dalam sepekan terakhir terpantau cukup tinggi. Dari pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terjadi satu letusan dan 19 guguran awan panas.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, menjelaskan dalam kurun waktu 19-25 Januari 2024, teramati satu kali letusan dengan tinggi kolom 1 km pada Minggu (21/1/2024). “Menyebabkan hujan abu di wilayah Kecamatan Kemalang, Klaten; Kecamatan Selo dan Musuk, Boyolali; serta Kota Boyolali,” ujarnya, Sabtu (27/1/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Update Erupsi Merapi, Siang Ini Luncurkan Satu Kali Awan Panas

Gunung Merapi juga teramati mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 19 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimal 3 km. Guguran lava teramati sebanyak 47 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1,5 km. “Suara guguran terdengar tiga kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang,” katanya.

Analisis morfologi kubah lava dari stasiun kamera Deles 5, Kaliurang, Ngepos, Babadan 2, analisis foto udara dan thermal dari survey drone pada Kamis (25/1/2024) menunjukkan morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas awan panas guguran dan guguran lava.

Tampak cekungan atau pengurangan material di hulu Sungai Bebeng atau Krasak akibat kejadian awan panas. Titik panas terukur mencapai 319,7 °C, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya. “Morfologi kubah tengah relatif tetap, titik panas terukur mencapai 192,4 °C, lebih tinggi dari suhu pengukuran sebelumnya,” ungkapnya.

Visual puncak dari foto udara dengan drone dominan tertutup asap. Berdasarkan analisis foto udara sebelumnya, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.663.300 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.400 meter kubik.

Pada kegempaan, dalam sepekan tercatat terjadi satu kali gempa Letusan, 19 kali gempa awan panas Guguran, 13 kali gempa Vulkanik Dangkal, 84 kali gempa Fase Banyak, satu kali gempa Frekuensi Rendah, tiga kali gempa Tremor, 798 kali gempa Guguran dan enam kali gempa Tektonik. “Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi,” paparnya.

Dari pengamatan ini, disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.  Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu

News
| Minggu, 05 Mei 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement