Advertisement

Digelar Maret, PBTY 2024 Usung Konsep Edukatif Dibandingkan Tahun Sebelumnya

Yosef Leon
Jum'at, 16 Februari 2024 - 20:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Digelar Maret, PBTY 2024 Usung Konsep Edukatif Dibandingkan Tahun Sebelumnya Panitia PBTY 2024 bersama Dinas Kebudayaan DIY memberikan keterangan kepada wartawan di komplek Kepatihan pada Kamis (15/2 - 2024)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2024 rencananya akan digelar Maret tepatnya di tanggal 4-10 mendatang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan PBTY ke-19 mengusung konsep dan tempat yang baru, bukan lagi di Kampung Ketandan. 

Koordinator Bidang Acara PBTY 2024 Subekti mengatakan, perubahan waktu, tempat dan konsep acara dilakukan lantaran agenda yang biasanya digelar pada saat Imlek itu bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu. Pihaknya memilih untuk memundurkan waktu pelaksanaannya. 

Advertisement

BACA JUGA: PBTY Hadir Lagi di 2024, Tahun Ini Mengedepankan Edukasi Budaya Tionghoa

“Lokasinya nanti bukan di Ketandan lagi tapi dipindah ke bangunan Perkumpulan Budi Abadi di Bintaran Wetan. Alasan utamanya karena adanya pesta demokrasi, dari pada tumpang tindih, kami memilih untuk diundur,” katanya, Jumat (16/2/2024).

Adapun tema PBTY 2024 yakni Lestari Budaya bagi Negeri. Beberapa konsep ada yang dipertahankan dari penyelenggaraan tahun sebelumnya. Namun perbedaan yang menonjol ada pada konsep acara yang sepenuhnya mengedepankan edukasi dibandingkan kesenian. 

“Jadi, kita mau ada enam ruangan yang dibikin seperti museum dan ruang pameran. Nanti banyak hal-hal terkait kebudayaan Tionghoa yang kita sampaikan melalui acara ini kepada masyarakat. Contoh bentuk edukasinya akan ada sarasehan yang salah satu temanya membahas batik Peranakan,” katanya.

Bekti menambahkan, pada ruang-ruang pamer juga akan menampilkan budaya-budaya Tionghoa yang belum banyak dikenal masyarakat, seperti barongsai dari masa ke masa, meja sembahyang beserta isinya dan masih banyak budaya lainnya. Selain melalui PBTY 2024, edukasi budaya Tionghoa ini juga akan disebarluaskan melalui media sosial.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, PBTY merupakan agenda tahunan tersebut levelnya sudah berskala nasional, bahkan internasional. PBTY juga menjadi salah satu event yang unggul dan prioritas di DIY. Untuk itu, Pemda DIY sangat mengapresiasi upaya edukasi budaya yang dilakukan melalui PBTY 2024.

BACA JUGA: Kubu AMIN Disebut Kehilangan 3 Juta Suara, Ternyata Ini Penyebabnya

“Justru melalui upaya edukasi yang akan dilakukan ini, menjadi bagian dari momen penting kita untuk semakin menguatkan identitas budaya Yogyakarta. Mungkin selama ini masyarakat mengenal PBTY hanya pasar malamnya saja, sehingga melalui PBTY tahun ini kita bisa eksplor lebih jauh lagi bagaimana budaya peranakan Tionghoa Mataram," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bos Microsoft Satya Nadella Kunjungi Indonesia Bawa Investasi Rp28 Triliun, Ini Peruntukannya

News
| Selasa, 30 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement