Seorang Petugas KPPS Pemilu 2024 di Bantul Meninggal Dunia, Diduga Kelelahan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 22, Padukuhan Kadisono, Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul meninggal dunia sebelum penyelenggaraan Pemilu. Sementara 13 orang petugas lainnya sakit selama penyelenggaraan Pemilu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul, Joko Santoso menyampaikan seorang petugas KPPS yang berinisial AAH meninggal dunia pada Rabu (7/2/2024) pukul 18.30 WIB. Kejadian tersebut terjadi setelah AAH mengambil logistik Daftar Pemilih Tetap (DPT), Form C Pemberitahuan atau undangan pemungutan suara dan alat tulis di Kalurahan Guwosari.
Advertisement
BACA JUGA : 3 Anggota KPPS dan 1 Panwaslu di Sulsel Dilaporkan Meninggal Dunia Karena Kelelahan
Kemudian AAH pulang ke rumah untuk berkoordinasi dengan anggota KPPS lainnya sekitar pukul 19.00 WIB. "Koordinasi dengan rekan KPPS berakhir sekitar pukul 22.00 WIB. Kemudian setelah adanya koordinasi itu, AAH merasa tidak enak badan," katanya Senin (19/2/2024).
AAH meminta istrinya untuk dibuatkan makanan. Namun, sebelum makanan itu jadi, AAH sudah tidak sadarkan diri. "Kemudian AAH dibawa ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit AAH sudah dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Menurut Joko, AAH meninggal dunia karena kelelahan. Sementara menurut Joko ada beberapa orang anggota penyelenggara Pemilu lainnya yang mengalami sakit selama Pemilu. Di Kalurahan Sendangsari dan Pandak masing-masing ada seorang petugas ketertiban yang mengalami kecelakaan saat distribusi logistik pada Rabu (14/2/2024).
Sementara ada seorang anggota KPPS Kapanewon Dlingo yang pingsan pada Kamis (15/2/2024) dan tengah menjalani perawatan intensif di Puskesmas Dlingo. Kemudian seorang anggota KPPS Kalurahan Tirtosari yang dirawat di RS Elisabeth Ganjuran setelah pengembalian kotak suara. Kemudian ada seorang anggota PPS Kalurahan Sabdodadi yang mimisan pada saat rekapitulasi suara pada Rabu (14/2/2024).
BACA JUGA : KPU DKI Jakarta Laporkan Ada Empat Petugas KPPS Pemilu 2024 yang Meninggal Dunia
Ada empat orang anggota KPPS di Kalurahan Ngestiharjo yang muntah-muntah saat pemungutan dan perhitungan suara. Selain itu ada seorang anggota KPPS di Kalurahan Argomulyo karena kesehatannya menurun sempat menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping pada Rabu (14/2/2024). Kemudian diperbolehkan pulang. Namun pada Kamis (15/2/2024) kembali masuk IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping dan menjalani rawat inap.
Kemudian ada di Kalurahan Triwidadi, Pajangan dan Kalurahan Srimulyo, Piyungan masing-masing ada seorang anggota KPPS mengalami muntah-muntah pula saat Pemilu.
Kemudian ada seorang anggota PPS Tirtonirmolo yang mengalami kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang, saat ini telah menjalani operasi dan rawat inap.
Sementara ada seorang anggota KPPS Kalurahan Guwosari yang memiliki riwayat penyakit jantung. Anggota KPPS tersebut pada Sabtu (10/2/2024) mengalami sesak nafas, kemudian memeriksakan diri dan diberi rujukan untuk periksa pada Senin (12/2/2024).
Dari pemeriksaan tersebut dinyatakan dalam kondisi baik dan diperbolehkan pulang. Kemudian anggota tersebut tetap melakukan tugasnya pada 14-15 Februari 2024. Kemudian pada Kamis (16/2/2024) anggota tersebut mengalami serangan jantung dan dibawa ke RS Panembahan Senopati. Kemudian pada Jumat (17/2/2024) dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito.
Kasus lain seorang anggota KPPS Sendangari juga mengalami mual dan muntah pada Jumat (17/2/2024) dan telah diperiksakan ke Puskesmas Pajangan. Hingga saat ini KPU Bantul masih berupaya memastikan mekanisme pembiayaan yang diterapkan pada para penyelenggara Pemilu tersebut.
"Kalau kemarin skemanya yang belum punya BPJS [dibiayai] oleh Pemda Bantul dicover oleh Jaminan Kesehatan Daerah [Jamkesda], kalau yang punya BPJS ya dengan BPJS-nya. Saya belum melihat itu [mekanisme pembiayaan seluruh penyelenggaraan yang sakit], saya masih konsentrasi kesehatan, terkait kesehatan sudah ditanggung, apakah JKN atau BPJS saya masih belum mendalami," katanya.
Ketua Bawaslu Bantul, Didik Joko Nugroho menyampaikan ada dua pengawas TPS yang sakit selama penyelenggaraan Pemilu. "Ada 2 orang [rawat inap]. Kami belum bisa memastikan [penyebab rawat inap], hari ini kami akan berkoordinasi dengan RS," ujarnya.
Menurut Didik, dua orang tersebut dari Kapanewon Imogiri dan Piyungan. Menurutnya, jumlah pengawas TPS yang sakit saat penyelenggara Pemilu masih dalam tahap inventarisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
- KPU Sleman Memprediksi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS Rampung Maksimal Jam 5 Sore
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
Advertisement
Advertisement