Advertisement

Diuji Coba sejak 2 Pekan Lalu, Begini Hasil Evaluasi Kerja Pengolahan Sampah di ITF Niten

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 22 Februari 2024 - 19:17 WIB
Arief Junianto
Diuji Coba sejak 2 Pekan Lalu, Begini Hasil Evaluasi Kerja Pengolahan Sampah di ITF Niten Pasar Niten. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul menguji coba pengolahan sampah di Intermediate Treatment Facility (ITF) Niten sejak awal Februari 2024. 

Koordinator Lapangan ITF Niten, Gatot Junedi menyampaikan meski uji coba telah dilakukan sekitar dua minggu ini, tetapi pihaknya masih terus menata sistem pengolahan sampah di sana.

Advertisement

Dia menyampaikan saat ini mesin pemilah dan pencacah sampah masih kesulitan untuk memproses sampah organik kering yang bercampur dengan sampah organik yang mulai membusuk. “Evaluasinya kalau sampahnya terlalu basah, katakanlah sampah terlalu lama [sampah organik mulai membusuk] di sini diatur imputnya [pemilah dan pencacah sampah], tidak seperti sampah [organik] kering, bisa mulai dicacah,” ujarnya saat ditemui di ITF Niten, Kamis (22/2/2024). 

Sementara untuk proses pengolahan sampah organik menjadi kompos menggunakan rotary klin saat ini masih uji coba dengan menggunakan beberapa bakteri.

Di awal, menurut Gatot, kompos dapat diproses dalam kurun waktu 21 hari, kemudian pihaknya kembali melakukan uji coba dan saat ini sampah organik dapat diubah menjadi kompos dalam kurun waktu enam hari. 

Dia menyampaikan pengolahan sampah di ITF Niten dilakukan dengan menggunakan 12 rotary klin, mesin gibrig, mesin pres dan mesin pencacah. Awalnya sampah yang dikirim ke ITF Niten akan dipilah antara sampah organik dan anorganik. Untuk sampah anorganik laku jual, akan disetorkan ke pengepul.

Sementara sampah organik dan sampah anorganik yang tidak dapat terjual, seperti kantong plastik yang mulai hancur akan dimasukkan dalam mesin pencacah. Mesin tersebut akan memilih antara sampah organik dan anorganik. 

Sampah organik lantas akan diolah dengan rotary klin untuk diubah menjadi kompos, sementara sampah anorganik akan diubah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF). Dia menyampaikan saat ini telah ada pihak swasta yang mengajukan permohonan untuk mengolah RDF menjadi bahan campuran semen. 

BACA JUGA: Bulan Ini, DLH Bantul Operasionalkan ITF Niten untuk Pengolahan Sampah

Saat ini menurutnya ITF Niten telah menampung sampah dari Pasar Niten, Pasar Imogiri, dan Pasar Jejeran.  

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Nugroho menyampaikan ITF Niten masih dalam proses persiapan sebelum diresmikan. Meskipun pembangunannya telah usai sejak Desember 2023. “Uji coba ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui karakter sampah,” katanya.

Saat ini menurut Ari, ITF Niten baru dapat mengolah sampah sekitar 2 ton per hari dari kapasitas 5 ton per hari. Meski begitu, menurut Ari, pihaknya akan terus berupaya melakukan uji coba agar kapasitas ITF Niten dapat optimal. "Nantinya ITF Niten akan digunakan untuk mengolah sampah pasar rakyat yang dikelola Pemkab Bantul." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Microsoft Larang Pekerjanya Gunakan DeepSeek, Ini Alasannya

News
| Senin, 12 Mei 2025, 08:27 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement