Program Pangan Murah di Pasar Wates Kulonprogo Jadi Upaya Menekan Harga Beras yang Mahal
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Penjualan pangan murah di Pasar Wates Kulonprogo yang digelar Dinas Pertanian dan Pangan DIY di Pasar Wates pekan lalu jadi upaya stabilisasi harga pangan terutama beras yang makin mahal.
Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulonprogo Endang Yuliwanti di Kulonprogo, Minggu (26/2/2024), mengatakan Disdagin Kulonprogo mendapat surat izin pelaksanaan operasi pasar beras di Pasar Wates dari Dinas Pertanian dan Pangan DIY. "Operasi pasar ada 29 Februari, tapi yang mengadakan Dinas Pertanian dan Pangan DIY," kata Endang.
Advertisement
Berdasarkan Sikepoku.kulonprogo, harga beras jenis IR I di tingkat pedagang pasar rakyat berkisar Rp16.233 per kilogram dan IR II Rp15.333 per kilogram.
Ia mengatakan gelar pangan murah untuk menciptakan keseimbangan pasokan dan stabilitas harga. Komoditas yang dijual dalam gelar pangan murah, yakni beras, bawang merah, bawang putih, telur, gula pasir, minyak goreng. "Harapannya, harga pangan di Kulonprogo tetap terjaga," katanya.
BACA JUGA: Hore!!! Harga Beras Segera Turun, Begini Penjelasan Bulog
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulonprogo Sudarna mengatakan sampai saat ini tidak ada kelangkaan beras di Kulonprogo.
"Harga beras di tingkat pedagang pasar rakyat memang terpantau tinggi. Namun tidak ada kelangkaan dan stok beras sangat aman, sebentar lagi berbagai daerah panen juga," kata Sudarna.
Ia mengatakan stok semua jenis beras tetap tersedia di pasar rakyat, seperti Pasar Wates dan Pasar Bendung Wates. Stok beras yang tersedia dari beras kualitas medium dan premium. "Tingginya harga beras saat ini terjadi karena di tingkat petani sudah tinggi," katanya.
Sudarna mengatakan berdasarkan informasi, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani sudah Rp8.900 per kg.
Selain itu, usaha penggilingan beras di Kulonprogo saat ini disebut harus membuat perhitungan lebih matang saat hendak menjual beras. Persediaan gabah di tingkat penggilingan terbatas, sehingga harus bisa mencukupi untuk disalurkan ke masyarakat. "Jadi stok berasnya dikendalikan, tapi tetap ada di pasaran," katanya.
Ia pun juga menegaskan tidak ada pembatasan pembelian beras karena harga tinggi. Pembelian beras masih tetap seperti biasa baik di tingkat pedagang hingga konsumen. "Masyarakat bebas membeli beras, tidak ada pembatasan pembelian beras," katanya.
Sementara itu, salah satu pengusaha penggilingan padi di Tuksono Lilik mengatakan harga beras di tingkat penggilingan padi berkisar Rp14.500 hingga Rp15.000 per kilogram.
Menurut dia, ada kemungkinan harga beras turun. "Kemungkinan harga beras mau turun. Kalau naik lagi sepertinya tidak. Saat ini harga sudah mahal," katanya.
Lilik mengatakan stok gabah di tingkat penggilingan padi sudah menipis, begitu juga stok gabah di tingkat petani. "Saat ini beberapa wilayah di Jawa Tengah sudah mulai panen meski sedikit," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement