Advertisement

Penderita TBC di DIY Terus Bertambah sejak 5 Tahun Terakhir, Ini Datanya

Yosef Leon
Selasa, 05 Maret 2024 - 18:37 WIB
Arief Junianto
Penderita TBC di DIY Terus Bertambah sejak 5 Tahun Terakhir, Ini Datanya Ilustrasi skrining TBC. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebutkan temuan kasus tuberkulosis (TBC) di wilayah Bumi Mataram cenderung naik sejak lima tahun terakhir. Banyaknya temuan terhadap warga yang mengidap penyakit itu disebut akibat dari penelusuran aktif petugas sehingga peningkatan kasus terjadi. 

Kepala Dinkes DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan setelah pandemi pihaknya gencar melakukan penelusuran kepada masyarakat terkait kasus TBC. Temuan yang didapati di DIY pun terus meningkat dan hampir mendekati target atau estimasi yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. 

Advertisement

"Mulai 2022, upaya penemuan dan pengobatan kasus TBC terus digencarkan, sehingga penemuan meningkat dan semakin mendekati estimasi yang ditetapkan pusat," katanya, Selasa (5/3/2024). 

Data yang diperoleh Dinkes DIY penemuan penderita TBC sejak 2019 sampai dengan 2023 menunjukkan angka yang fluktuatif dengan kecenderungan melonjak. Pada 2019 tercatat ada 4.026 penderita; 2020 ada 3.088 penderita; 2021 ada 3.147 penderita; 2022 ada 5.512 penderita; dan 2023 ada 6.310 penderita. 

"Target penemuan tahun ini adalah 90 persen dari estimasi, di mana estimasinya turun menjadi 7.836 sehingga target penemuannya adalah 7.052," ujarnya. 

Direktur Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM Riris Andono Ahmad mengatakan, penemuan kasus TBC yang meningkat di DIY dimungkinkan akibat dua hal pertama kasus TBC yang benar-benar melonjak atau akibat aktifnya penelusuran yang dilaksanakan petugas. 

"Cuma kami kan tidak bisa bedakan, jadi ketika peningkatan kasus yang dilaporkan itu bisa jadi memang karena ada perbaikan kinerja program," ujarnya. 

Apalagi sejak 2023 ada kolaborasi antara Pemda DIY dengan program zero TB dari UGM yang mengambil fokus di Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan Kota Jogja, sehingga temuan kasus menjadi lebih banyak akibat aktifnya petugas menjemput bola dalam pemeriksaan TBC. 

"Karena tadinya pasif hanya mereka yang datang ke Puskesmas, sekarang aktif melakukan pencarian di populasi, makanya kasus naik," jelasnya.

BACA JUGA: Menkes Budi Desak Percepatan Penyediaan Vaksin TBC

Menurut dia, TBC merupakan tipe penyakit yang penularannya cukup lama bahkan bisa enam bulan atau bahkan satu tahun. Berbeda dengan Covid-19 yang penyebarannya sangat cepat. Dengan demikian jika semakin lama kasus tersebut tidak ditemukan maka kasus tidak lagi terjadi, sehingga temuan atas kasus TBC yang melonjak merupakan salah satu bentuk antisipasi. 

"Setelah ditemukan terus penderita diobati sampai sembuh dan orang yang serumah dengan penderita harus ditracing apakah juga mengalami penyakit yang sama. Penyebab TBC itu ya biasanya akibat dari kemiskinan, kepadatan penduduk dan hal seperti itu yang memudahkan paparan juga kondisi lingkungan," pungkasnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden PKS Ahmad Syaikhu Diusulkan Jadi Cagub DKI Jakarta

News
| Sabtu, 27 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement