Advertisement
Semester I 2025, Dinas Kesehatan Temukan Ratusan Warga Gunungkidul Jadi Penderita TBC

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul menemukan 291 kasus baru penderita TBC di semester pertama 2025. Upaya skrining akan terus dilakukan untuk mengefektifkan dalam pencegahan penularan penyakit ini.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono mengatakan, pihaknya baru saja selesai melaksanakan kegiatan rutin bertajuk Active Case Finding Tuberkolosis (ACF TB). Kegiatan ini berlangsung pada pertengahan Mei hingga Juni 2025.
Advertisement
Didalam upaya skrining tersebut, terdapat target menemukan suspek penderita TBC sebanyak 3.000 orang dengan melibatkan seluruh puskesmas di Bumi Handayani. Pada saat pelaksanaan berhasil melakukan pengetesan sebanyak 3.412 warga yang terindikasi TBC. “Yang dites melebihi dari target,” katanya, Senin (21/7/2025).
BACA JUGA: Penyebab KM Barcelona Terbakar Diduga Akibat Ledakan di Ruang Mesin Kapal
Adapun hasilnya terdapat 291 warga yang dinyatakan positif TBC baru di Gunungkidul. “Setelah dinyatakan positif langsung dilakukan penanganan untuk penyembuhan agar tidak menular ke orang lain,” katanya.
Menurut dia, untuk penanganan penyakit TBC masih banyak tantangan. Pasalnya, kesadaran Masyarakat untuk pemeriksaan masih kurang, meski telah terindikasi terkena penyakit tersebut.
“Contohnya saat batuk selama tiga minggu, masih dianggap biasa. Padahal harus diperiksa lebih intesif untuk memastikan penyakit yang diderita,” ungkapnya.
Di sisi lain, didalam upaya tracing juga ada kendalaa karena kesulitan untuk mengambil specimen dahak warga yang terindikasi suspek TBC. “Tentunya upaya penelusuran terus dioptimalkan karena menjadi bagian dalam memerangi penyakit TBC di Masyarakat, sehingga tracing terus dijalankan,” katanya.
Ismono menambahkan, penelusuran penderita TBC ini menjadi salah satu program unggulan 100 hari kerja bupati dan wakil bupati Gunungkidul di dinas kesehatan. Oleh karena itu, upaya penelusuran terus digencarkan hingga sekarang.
“Semakin banyak ditemukan, maka tidak hanya pengobatan lebih mudah. Tapi, potensi penularan juga dapat ditekan. Tujuannya, juga untuk mewujudkan Gunungkidul Sehat, Wargane Kuat Masa Depan Hebat,” katanya.
BACA JUGA: Prabowo Serahkan SK Badan Hukum Koperasi Merah Putih Hari Ini
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sidig Hery Sukoco mengatakan, skrining yang dilakukan menjadi salah satu cara efektif untuk mengetahui penderita TBC. Hal ini sebagai upaya mengoptimalkan dalam pencegahan.
Kegiatan tersebut tidak hanya bertujuan mengurangi risiko penderita, tapi juga sebagai upaya memberikan pengobatan sehingga penderita dapat segera disembuhkan. “Mudah-mudahan skrening ini dapat menemukan para penderita TBC sehingga potensi penularan bisa ditekan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement
Berita Populer
- Di Ujung Barat Sleman, Ada Literasi Desa Tumbuh Bangkitkan Anak hingga Orangtua untuk Belajar dan Bermain
- Pelabuhan Sadeng Gunungkidul Jadi Penghasil Ikan Terbesar di DIY
- Viral Petugas Parkir Diduga Nuthuk Wisatawan di Kawasan Malioboro, Begini Respons Dishub Kota Jogja
- Aksi Kolaborasi Bangkitkan Ekowisata Berbasis Konservasi di Pantai Trisik
- Bupati Sleman Dukung Kerja Sama Kokam dan Polri untuk Ketahanan Pangan
Advertisement
Advertisement