Advertisement

Data Terbaru Kasus TBC di Bantul, Jumlah Masih Ribuan

Yosef Leon
Jum'at, 28 November 2025 - 10:47 WIB
Maya Herawati
Data Terbaru Kasus TBC di Bantul, Jumlah Masih Ribuan Skrining TBC / Ilustrasi Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan Bantul menyatakan, kasus tuberkulosis (TBC) di wilayahnya per 25 November 2025 tercatat mencapai 1.142. Kondisi ini sedikit menurun dibandingkan 2024 lalu dengan 1.495 penderita dengan 28 persen di antaranya merupakan anak balita atau mencapai 418 anak.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Bantul, Samsu Aryanto menjelaskan, 1.142 penyintas TBC itu terdiri dari 633 laki-laki dan 509 perempuan. Kasus pada kelompok usia muda masih menonjol dengan sebanyak 358 pasien merupakan anak usia 0–14 tahun, sementara 784 lainnya berada di atas usia 14 tahun.

Advertisement

"Tren kasus TBC ini perlu diwaspadai meski cenderung lebih rendah dibanding tahun sebelumnya," kata Samsu, belum lama ini.

Diketahui TBC disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menular melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Samsu menjelaskan faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan, mulai dari daya tahan tubuh menurun akibat HIV/AIDS dan diabetes, kekurangan gizi, usia lanjut atau sangat muda, hingga kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.

Ia menambahkan, pencegahan dapat dilakukan melalui vaksinasi Bacille Calmette-Guerin (BCG) pada bayi, penggunaan masker saat sakit, memastikan ventilasi rumah memadai, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat. “Kalau dideteksi dini dan pengobatannya tepat, TBC bisa sembuh,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widiyantara mengatakan upaya penanggulangan TBC sedang diperkuat melalui penyusunan rencana aksi daerah (RAD) bersama lintas organisasi perangkat daerah di wilayahnya. Dokumen tersebut akan menjadi panduan percepatan eliminasi TBC di Bantul.

“Rencana aksi daerah ini mengoordinasikan berbagai program antar sektor agar lebih sinergis dan efektif dalam penanggulangan TBC,” kata Agus. Selain itu, RAD juga akan menjadi instrumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program TBC di lapangan, sekaligus mendukung target eliminasi TBC nasional pada 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Putin Minta Ukraina Gelar Pemilu dan Referendum Usai Darurat

Putin Minta Ukraina Gelar Pemilu dan Referendum Usai Darurat

News
| Jum'at, 28 November 2025, 10:27 WIB

Advertisement

Selandia Baru Bangun Wisata Alam yang Sehat dan Inklusif

Selandia Baru Bangun Wisata Alam yang Sehat dan Inklusif

Wisata
| Rabu, 26 November 2025, 16:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement